MMSGI Raih Penghargaan Berkat Pemberdayaan Masyarakat
- ist
Jakarta, tvOnenews.com – MMS Group Indonesia (MMSGI) meraih penghargaan “Impactful Program Welfare” pada ajang Investortrust CSR Awards 2025 yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (30/9).
MMSGI keluar sebagai pemenang tunggal, berkat konsistensinya dalam menghadirkan program-program pemberdayaan masyarakat yang berdampak nyata.
Penghargaan ini diberikan karena MMSGI dinilai berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya melalui beragam inisiatif yang terukur, mulai dari pengembangan UMKM, pelatihan keterampilan, hingga penciptaan lapangan kerja baru.
Sejumlah program unggulan perusahaan terbukti membawa perubahan signifikan bagi masyarakat, antara lain; Program Pompa Hydram yang dijalankan melalui anak usaha MMSGI, PT Multi Harapan Utama (MHU). Inisiatif ini mengubah kolam bekas tambang menjadi sumber air bersih bagi 582 Kepala Keluarga (KK).
Teknologi yang digunakan ramah lingkungan karena tidak membutuhkan listrik maupun bahan bakar. Pengelolaannya dilakukan oleh BUMDesa dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, sehingga menciptakan ekosistem berkelanjutan. Sejak dimulai pada tahun 2023, program ini mendapat dukungan pendanaan sebesar Rp 2,1 miliar.
Kemudian, Rumah Cokelat Lung Anai, sebuah inisiatif yang digagas MHU untuk mendukung penghidupan masyarakat adat Dayak Kenyah melalui hilirisasi tanaman cokelat. Program ini berkolaborasi dengan Dinas Perkebunan Kutai Kartanegara dan Universitas Kutai Kartanegara untuk memberikan bantuan berupa pelatihan, pendampingan, hingga dukungan finansial.
Dampaknya tidak hanya pada peningkatan pendapatan petani, tetapi juga pada pelestarian adat, penguatan peran perempuan, serta pemberdayaan generasi muda di sektor pertanian. Program ini telah berjalan sejak 2023 dengan nilai dukungan lebih dari Rp 629 juta.
Rumah Cokelat Lung Anai memiliki perkebunan kakao yang dikelola oleh sekitar 50 anggota petani dengan total lahan sekitar 100 hektare. Rata-rata, seorang petani mampu mengelola dua hektare lahan dan menghasilkan sekitar Rp30.000 per kilogram (kg) biji kakao mentah.
Biji kakao lokal diolah menjadi produk bernilai tambah, mulai dari cokelat batangan hingga bubuk kakao. Tidak hanya itu, Rumah Cokelat Lung Anai sekaligus menjadi pusat pelatihan teknik budidaya dan pengolahan, serta destinasi agrowisata bagi wisatawan.
Dampak dari program ini, petani cokelat Lung Anai mendapat peningkatan pendapatan sebesar 3-4x lipat. Selain itu keterlibatan perempuan meningkat dalam tata niaga cokelat terutama pada bagian pengolahan. Program cokelat ini juga telah mendapat apresiasi dari berbagai pihak termasuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Load more