Ribuan Anak di Indonesia Putus Sekolah, Pendidikan Kesetaraan Jadi Jalan Keluar
- tim tvone - happy oktavia
Jakarta, tvOnenews.com – Masih banyak anak-anak di Indonesia yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi, sosial, hingga geografis. Kondisi ini menimbulkan kesenjangan pendidikan yang berisiko terhadap masa depan generasi muda.
Sebagai solusi, pemerintah membuka jalur pendidikan nonformal berupa Pendidikan Kesetaraan. Program ini mencakup Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA) yang dikelola oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) maupun Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
Keunggulan pendidikan kesetaraan terletak pada fleksibilitasnya. Peserta bisa memilih jadwal sesuai kebutuhan, sehingga cocok untuk mereka yang sudah bekerja atau memiliki kesibukan lain. Selain itu, ijazah yang diperoleh dari program ini diakui pemerintah dan setara dengan sekolah formal, sehingga bisa digunakan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi maupun untuk melamar pekerjaan.
Tujuan utamanya jelas: memberi kesempatan bagi siapa saja yang putus sekolah untuk kembali belajar, membuka akses pendidikan lebih luas, serta memberikan peluang nyata agar generasi muda tetap memiliki masa depan cerah.
“Sekolah paket bukan sekadar alternatif, tetapi jembatan bagi mereka yang sempat kehilangan kesempatan pendidikan formal,” kata seorang pemerhati pendidikan.
Raih Penghargaan CSR & PDB Awards 2025
Upaya mendukung pendidikan kesetaraan turut mendapat perhatian dunia usaha. Dalam ajang CSR & PDB Awards 2025 yang digelar di Jakarta, Selasa (30/9), salah satu perusahaan nasional berhasil meraih dua penghargaan emas berkat kontribusinya di bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Program Pendidikan Kesetaraan Paket A, B, dan C yang dijalankan sejak 2019 berhasil meluluskan 869 peserta didik hingga 2024. Dari jumlah tersebut, 212 lulusan bahkan sudah terserap langsung menjadi tenaga kerja di perusahaan tersebut.
Selain itu, perusahaan juga mengembangkan Rumah Cokelat Lung Anai di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Inisiatif ini memberdayakan masyarakat Dayak Kenyah dengan mengolah kakao lokal menjadi produk bernilai tambah tinggi, sekaligus meningkatkan pendapatan petani hingga empat kali lipat.
“Penghargaan ini bukti nyata bahwa program CSR tidak hanya memberi dampak jangka pendek, tetapi juga menciptakan nilai berkelanjutan bagi masyarakat,” ungkap Mining Support Division Head, Wiwin S.
Apresiasi juga datang dari Wakil Menteri Desa PDT, Ariza Patria, yang menilai program tersebut mampu menjadi contoh kolaborasi sukses antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta memperkuat ekonomi desa.
Dengan raihan penghargaan emas ini, perusahaan tersebut menegaskan komitmennya untuk memastikan pertumbuhan bisnis berjalan beriringan dengan pemberdayaan komunitas. (nsp)
Load more