News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Kesaksian Sukitman Agen Polisi Saksi Mata G30S PKI, Cuma Modal Sepeda Temukan Lubang Buaya: Mereka Diceburin, Ditembak

AKBP (Purn) Sukitman, anggota agen polisi saksi sejarah menemukan Lubang Buaya menceritakan momen tujuh Pahlawan Revolusi diceburkan Pasukan G30S PKI.
Rabu, 1 Oktober 2025 - 00:32 WIB
AKBP (Purn) Sukitman, Agen Polisi penemu Lubang Buaya beri kesaksian Peristiwa G30S PKI
Sumber :
  • Kolase Museum.polri.go.id & Impact

Jakarta, tvOnenews.com - AKBP (Purn) Sukitman, anggota agen polisi saksi sejarah menemukan Lubang Buaya, sumur tua sebagai tempat penumpukan jasad tujuh Pahlawan Revolusi saat Peristiwa G30S PKI.

Berkat jasa Sukitman, tujuh Pahlawan Revolusi yang menjadi korban penculikan dan pembantaian G30S PKI berhasil ditemukan.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Nama enam jenderal yang dibuang, antara lain Jenderal Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo.

Kemudian, satu perwira yang gugur dan jasadnya dibuang ke Lubang Buaya, yakni Kapten Pierre Tendean selaku ajudan Jenderal Nasution.

Beruntungnya, Jenderal Ahmad Haris (AH) Nasution berhasil selamat dari Tragedi G30S PKI, meski putri kecilnya Ade Irma Suryani Nasution menjadi korban kekejaman pasukan Cakrabirawa.

7 Profil Singkat Pahlawan Revolusi yang Jadi Korban Tragedi G30S PKI
7 Profil Singkat Pahlawan Revolusi yang Jadi Korban Tragedi G30S PKI
Sumber :
  • Istimewa-pahlawan revolusi dari website desa buleleng

 

Pada 3 Oktober 1965, jasad tujuh Pahlawan Revolusi tersebut berhasil ditemukan berkat laporan dari Agen Polisi Dua Sukitman TNI AD.

Seperti apa kisah Sukitman di Tragedi G30S PKI? Simak di bawah ini!

Melansir dari kanal YouTube Dare Debil, Rabu (1/10/2025), Sukitman mulanya menceritakan dirinya adalah seorang tamatan SMA lahir di Desa Cimanggu, Palabuhanratu pada 30 Maret 1943.

Namun begitu, Sukitman tidak menyerah dan ikut pendidikan Sekolah Polisi Negara (SPN) di Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Saya awalnya pergi ke Jakarta cuma cari pekerjaan, dengan niat tulus, saya akhirnya diterima jadi polisi negara dididik," kata Sukitman.

Sukitman cerita momen disekap dan Pahlawan Revolusi diceburin Pasukan G30S PKI ke dalam Lubang Buaya, Jakarta Timur
Sukitman cerita momen disekap dan Pahlawan Revolusi diceburin Pasukan G30S PKI ke dalam Lubang Buaya, Jakarta Timur
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Dare Debil

 

Sukitman Lagi Patroli Pakai Sepeda

Pada 30 September 1965 di malam hari, Sukitman kebetulan mendapat tugas untuk berjaga-jaga di sekitaran Guest House yang berlokasi di Jalan Iskandarsyah Raya, Jakarta Selatan.

Sukitman tidak sendirian, ia saat itu patroli ditemani oleh rekannya, Sutarso.

"Namanya polisi perintis harus berputar keliling 100-300 meter selalu gantian kontrol," ujar Sukitman.

Pada 1 Oktober 1965 dini hari, Sukitman terkejut mendengar serentetan tembakan di area patrolinya.

Pekerjaan patrolinya sangat sederhana, ia hanya modal menggunakan sepeda namun dibekali oleh senjata.

"Saya berangkat menelusuri tempat suara tembakan itu pakai sepeda. Karena gencaran tembakannya kencang, saya berhenti lalu turun dan lemparkan senjata, kemudian angkat tangan," jelasnya.

Situasi saat itu sedang tegang, sehingga ia dilempar ke dalam kabin sebuah mobil.

"Suasana tembakan itu sangat gencar, secara terus-menerus. Pasukannya banyak banget, ada yang serbu satu rumah, sergap dari kanan belakang. Mungkin ada 100-200 orang lebih," paparnya.

Disekap dan Saksikan Aksi Kekejaman Pasukan G30S PKI

Ia mengaku setelah dibawa ke kabin tidak mengetahui apa pun karena posisi kepala juga sudah dalam kondisi penyekapan.

Ia yang saat itu masih berusia 22 tahun, mau tak mau harus ikut diangkut menggunakan mobil seperti bus untuk dibawa ke Lubang Buaya.

"Saya turun lalu ikatan saya dibuka, kemudian saya diseret. Saat itu samar-samar saya mendengar 'Yani'," katanya.

Merujuk dari bukunya bertajuk Kesaksian Sukitman Penemu Sumur Lubang Buaya, pada momen inilah Sukitman menjadi saksi kekejaman G30S PKI.

Ia melihat banyak orang yang mengaku sukarelawan dan sukarelawati. Namun menurutnya, tampilan mereka seperti ABRI.

Kehadiran mereka membantu sejumlah anggota Cakrabirawa turut membantai tujuh putra terbaik bangsa tersebut.

Saat pembantaian, satu per satu jasad enam jenderal dan satu perwira diceburkan ke dalam Lubang Buaya secara menumpuk.

"Ganyang kabir, ganyang kabir, itu kata-kata kapitalis. Satu per satu dimasukkan. Orang yang masuk duluan juga sambil ditembak dari atas. Kalau yang masih hidup, dia diikat, ditodong senjata kanan-kiri dan dipaksa tandatangan sesuatu tapi akhirnya berontak," paparnya.

"Hati saya waktu itu nggak karuan. Mungkin giliran saya karena saat itu (Pahlawan Revolusi) secara bergiliran masuk ke dalam sumur," sambungnya.

Sukitman Lapor Kejadian

Pada 1 Oktober 1965 sore hari, Sukitman lari dari Lubang Buaya. Hal itu terjadi ketika penculiknya sedang lengah.

Meski sebelumnya melihat peristiwa tak lazim, Sukitman mau tau mau harus kabur dan segera melaporkan kepada pasukan keamanan.

Pada 3 Oktober 1965, Sukitman akhirnya berhasil melaporkan atas kejadian tersebut dan menginformasikan lokasi sumur tersebut.

Mengacu pada buku Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, Letnan Sintong Panjaitan, Pimpinan Pasukan RPKAD menceritakan pihaknya segera melakukan evakuas.

Namun demikian, mereka tak kuasa karena kondisi langit mulai gelap, bahkan situasinya tidak memungkinkan karena perlengkapan dari pasukan RPKAD terbatas.

Mayor Jenderal (Mayjen) Soeharto yang saat itu menjadi Pangkostrad TNI AD akhirnya meminta bantuan kepada Panglima KKO (Marinir) Mayjen Hartono.

Rombongan KKO akhirnya bergegas menuju Lubang Buaya pada 4 Oktober 1965 sekitar pukul 04.00 WIB, meski saat itu mereka tidak mengetahui lokasi sumur tersebut.

Pada pertengahan hari, Komandan KIPAM KKO-AL Kapten Winanto memimpin proses evakuasi. Mereka yang dibantu prajurit RPKAD.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Satu persatu jenazah tujuh pahlawan tersebut berhasil diangkut setelah melakukan proses evakuasi kurang lebih selama dua jam.

(hap)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Masih Ingat Carlos Raul Sciucatti? Pesepak Bola Argentina yang Jadi Mualaf sampai Belajar Islam di Pesantren Kalimantan

Masih Ingat Carlos Raul Sciucatti? Pesepak Bola Argentina yang Jadi Mualaf sampai Belajar Islam di Pesantren Kalimantan

Kisah Carlos Raul Sciucatti, pesepak bola asal Argentina yang lama berkarier di Indonesia, memutuskan menjadi mualaf hingga mendalami Islam di pesantren Kalimantan.
Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) mengungkapkan pihaknya telah mengantongi identitas perusahaan yang menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Sosok YouTuber sekaligus streamer Resbob yang kerap tampil lantang dan provokatif di media sosial, tampak jauh berbeda saat diamankan aparat kepolisian....
Jangan Diteruskan, Lakukan 4 Langkah Awal Ini jika Kamu Alami Cedera saat Main Padel

Jangan Diteruskan, Lakukan 4 Langkah Awal Ini jika Kamu Alami Cedera saat Main Padel

Jika kamu mengalami cedera saat bermain padel, pastikan untuk langsung melakukan empat langkah di bawah ini.
Megawati Hangestri Bersyukur Raih Perunggu SEA Games 2025: Persiapan Singkat, Timnas Voli Putri Tampil Maksimal

Megawati Hangestri Bersyukur Raih Perunggu SEA Games 2025: Persiapan Singkat, Timnas Voli Putri Tampil Maksimal

Timnas voli putri Indonesia memastikan posisi ketiga setelah menumbangkan Filipina dengan skor 3-1 pada laga perebutan medali perunggu yang berlangsung di Hua Mak Indoor Stadium, Bangkok, Senin (15/12/2025).
2 Tips yang Bisa Dilakukan agar Dapat Mencegah Cedera saat Bermain Padel, Pemula Harus Paham!

2 Tips yang Bisa Dilakukan agar Dapat Mencegah Cedera saat Bermain Padel, Pemula Harus Paham!

Sebagai pemula dalam olahraga padel, dua tips ini harus dipahami lebih dulu untuk meminimalisir risiko cedera saat bermain padel.

Trending

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Sosok YouTuber sekaligus streamer Resbob yang kerap tampil lantang dan provokatif di media sosial, tampak jauh berbeda saat diamankan aparat kepolisian....
Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) mengungkapkan pihaknya telah mengantongi identitas perusahaan yang menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Posisi Runner-up SEA Games 2025 Makin Aman Usai Indonesia Panen 12 Emas Dalam Sehari, Erick Thohir Soroti Tim Atletik

Posisi Runner-up SEA Games 2025 Makin Aman Usai Indonesia Panen 12 Emas Dalam Sehari, Erick Thohir Soroti Tim Atletik

Gelombang medali emas yang diraih kontingen Indonesia pada hari kelima SEA Games 2025 di Thailand, Minggu (15/12), mendapat perhatian khusus dari Menpora, Erick Thohir. 
Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil!

Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil!

Atalia Praratya resmi menggugat cerai Ridwan Kamil. Pengadilan Agama Bandung pastikan sidang perdana digelar Rabu pekan ini.
Ramalan Keuangan Zodiak 16 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo hingga Pisces

Ramalan Keuangan Zodiak 16 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo hingga Pisces

Ramalan keuangan zodiak 16 Desember 2025 lengkap untuk Aries hingga Pisces, berisi nasihat finansial dan angka hoki untuk membantu kelola rezeki. Cek ramalanmu!
Tak Hanya sebut Skripsi Jokowi Tak Ada Nama Dosen Penguji, Kubu Roy Suryo: Joko Widodo Tidak Punya Sikap Kenegarawan

Tak Hanya sebut Skripsi Jokowi Tak Ada Nama Dosen Penguji, Kubu Roy Suryo: Joko Widodo Tidak Punya Sikap Kenegarawan

Polda Metro Jaya baru saja menggelar perkara kasus tudingan ijazah palsu Jokowi, pada Senin (15/12). Bahkan, dalam gelar kasus itu, Kubu Roy Suryo angkat bicara
Kondisi Finansial Zodiak 16 Desember 2025: Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Kondisi Finansial Zodiak 16 Desember 2025: Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Berikut ramalan kondisi finansial zodiak pada 16 Desember 2025 untuk enam zodiak terakhir, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT