Perwakilan Massa Demo Hari Tani Diterima Masuk ke DPR, Ungkap Sejumlah Hal yang Disepakati
- tvOnenews.com/Aldi Herlanda
Jakarta, tvOnenews.com - Sejumlah massa unjuk rasa Hari Tani Nasional menemui pimpinan DPR, Rabu (24/9).
Dewan Syuro Serikat Petani Pasundan, Arif Budiman mengatakan, ada sejumlah pembahasan salah satunya mengenai konflik agraria yang telah terjadi sejak lama.
Dalam hal itu, sambung Arif, DPR telah berjanji akan mendorong untuk pembuatan kelembagaan terkait dengan penyelesaian konflik agraria.
"Tadi salah satunya disepakati untuk membentuk kelembagaan atau badan atau apapun namanya untuk menyelesaikan konflik agraria," katanya.
Arif mengungkapkan, selain soal pembentukan kelembagaan, pihaknya juga dijanjikan DPR untuk meminta Pemerintah memperbaiki peta.
"Ada lagi salah satunya untuk memperbaiki peta. Karena peta di Indonesia itu masih peta-peta lintas sektor, berbagai kementerian punya peta masing-masing. Ke depan, kita akan terpusat dan sedang diperbaiki oleh ATR/BPN," ungkapnya.
Ia berharap kelembagaan mengenai penyelesaian konflik ini dapat dibentuk dalam waktu dekat ini.
"Tadi kalau bilang target, dalam waktu dekat ini sudah menyelesaikan kelembagaan untuk menyelesaikan konflik agraria ini," tandasnya.
Sebelumnya, massa demontrasi di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (24/9).
Aksi ini diikuti oleh sejumlah serikat pekerja dan para petani dari berbagai wilayah di Indonesia.
Selain itu, mereka juga nampak membawa sejumlah banner yang bertuliskan keluhan dan aspirasi.
Salah satunya banner besar yang dibentangkan di pagar bertuliskan 'tanah untuk rakyat'.
Tak hanya itu, banner lain bertuliskan 'selesaikan seluruh konflik agraria, segera bentuk badan pelaksana Reformasi agraria'.
Salah satu orator mengatakan, bahwa banyak petani yang berada di wilayah di intimidasi oleh sekelompok suruhan preman.
Padahal, petani memiliki kontribusi yang besar bagi Indonesia.
"Petani yang punya kontribusi besar justru di intimidasi," ujar orator di atas mobil komando.
Ia juga menyayangkan banyaknya lahan pertanian yang berkurang di tengah gencarnya swasembada pangan yang digaungkan Presiden Prabowo.
"Bagaimana bisa menggarap kalau petani tidak punya lahan," ungkapnya. (aha/dpi)
Load more