Dukung Ketahanan Pangan, Kebumen Akan Rehabilitasi 12 Daerah Irigasi
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Komisi Irigasi Kabupaten Kebumen mengadakan sidang II tahun 2025 di mexolie hotel Kebumen pada Senin, 22 September 2025. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Kebumen, Zaeni Miftah.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Zaeni Miftah menyoroti peran penting Komisi Irigasi dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Ia mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) No. 14 Tahun 2025, yang mendorong pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah terkoordinasi demi mewujudkan Indonesia Emas 2045, salah satunya melalui ketahanan pangan, energi, dan air.
Sebagai tindak lanjut dari Inpres tersebut, Kebumen telah mengusulkan dan mendapatkan persetujuan untuk rehabilitasi 12 daerah irigasi.
Harapannya, langkah ini dapat meningkatkan kualitas infrastruktur irigasi dan secara langsung berkontribusi pada program ketahanan pangan.
"Tentu ini semua target-target yang kita canangkan akan mungkin terealisir ketika sumber daya yang kita miliki diantaranya air dan infrastruktur dalam hal ini irigasi," katanya.
Selain rehabilitasi, Pemerintah Kabupaten Kebumen juga fokus pada percepatan masa tanam padi.
Percepatan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan mencapai swasembada pangan nasional. Untuk masa tanam I tahun 2025/2026, Kebumen telah memulai percepatan di wilayah Sub Induk Bedegolan dengan luas lahan mencapai 5.523 hektar.
Pengaliran air dari Waduk Wadaslintang telah dimulai sejak 16 September 2025 dengan debit air 7,02 m3/detik untuk mendukung program ini.
Wakil Bupati Zaeni Miftah berharap, dengan adanya percepatan masa tanam, Kebumen dapat masuk dalam 5 besar penyedia pangan terbesar di Jawa Tengah.
Ia juga mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berperan aktif mendukung program ketahanan pangan di Kebumen.
"Menjadi satu poin tersendiri dan harus menjadi titik fokus dari apa yang akan kita kerjakan kedepan, agar bagaimana program ketahanan pangan dapat terealisir di kabupaten kebumen."
"Syukur kita bisa naik peringkatnya dari peringkat 8 ke peringkat 5 besar penyedia pangan di jawa tengah. Oleh karenanya tidak ada jalan lain selain meningkatkan kapasitas produksi dan meningkatkan tempo panen atau potensi 4 kali masa panen semoga dapat tercapai," ungkapnya.
Di akhir acara, Wakil Bupati menyerahkan surat keputusan akta notaris kepada enam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), yaitu:
Load more