Soal Pengajuan Anggaran Kemhan Rp184 Triliun, Panglima TNI: Senjata Canggih Itu Mahal
- Taufik Hidayat/tvOne
Jakarta, tvOnenews.com - Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto menanggapi soal anggaran sebesar Rp184 triliun yang diajukan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk memperkuat kekuatan militer.
Jenderal TNI Bintang Empat ini menegaskan bahwa senjata yang canggih memang memerlukan biaya yang mahal. Bahkan menurutnya, pertahanan di negara lain anggarannya lebih besar.
“Karena senjata yang canggih itu mahal. Sangat mahal. Di negara-negara lain itu pertahanan lebih besar anggarannya,” kata Agus, di Monas Jakarta Pusat, Senin (21/9/2025).
- (ANTARA/Nadia Putri Rahmani)
Lebih lanjut Agus menerangkan bahwa contoh negara yang memiliki anggaran pertahanan besar yakni Pakistan.
“Contoh Pakistan. Pertahanan di negara-negara lain besar. Sehingga tentara khususnya bisa mengamankan wilayahnya bisa mengamankan masyarakat,” ucap Agus.
Sementara itu Agus mengungkapkan bahwa hal ini penting untuk kedaulatan negara. Sebab masyarakat hingga investor yang masuk ke Indonesia perlu memiliki rasa aman.
“Kedaulatan negara kita harus dipegang supaya masyarakat juga aman, bekerja dengan nyaman. Investor juga bisa masuk ke negara kita tanpa terganggu dengan gangguan-gangguan yang mengganggu para investor,” jelas Agus.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengajukan anggaran sebesar Rp184 triliun kepada Kementerian Keuangan untuk memperkuat kekuatan militer, pada saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I di Gedung DPR/MPR RI, pada Rabu (9/7/2025).
- Taufik Hidayat/tvOne
"Tambahan dana Rp 184 triliun. Kita usulkan kepada Menteri Keuangan dan Menteri Bappenas bahwa pagu indikatif yang diberikan kepada kita masih belum mencukupi kebutuhan prioritas," kata Sjafrie.
Kemudian Sjafrie berharap agar permintaan tersebut dapat diwujudkan untuk pertahanan Indonesia. Nantinya anggaran tersebut akan digunakan dengan tepat sasaran. (ars/muu)
Load more