Kisah Pilu Pedagang Pakaian di Pasar Paseban Jakpus, Pembeli Sepi Tapi Bayar Sewa Toko Terus Berjalan
- Istimewa
“Saya kemarin sewa ke pemilik yang punya Rp6 juta setahun. Bayar lampu listrik Rp45 ribu sebulan. Jadi kita keberatan itu bayar biaya pengelolaan pasar non-tunai (Cash Management System/CMS). Makanya kita kalau bisa itu dihilangin, gitu loh CMS-nya. Kalo misalnya gak bayar karyawan PD pasarnya ini ngasih selembaran. Peringatan pertama, peringatan kedua gitu,” tutur Yuli.
Lebih lanjut Yuli saat ini tengah menggantungkan nasibnya di antara hendak melanjutkan sewa toko atau tidak.
”Jadi kita tuh gimana ya? Jadi capek. Apalagi aku rumahnya di Priuk tuh, Jakarta Utara. Jadi kadang tuh gitu. Tau deh ini nyambung (sewa toko) lagi, atau enggak. Makin lama makin parah, gitu loh. Liat aja tuh kosong, nggak ada orang sama sekali,” kata Yuli.
Dengan kondisinya yang seperti ini, Yuli berharap agar pemerintah dapat berperan aktif untuk menghidupi ekonomi pasar kembali.
“Harapannya tuh supaya pasar itu hidup lagi. Pengunjungnya juga ada lagi gitu kaya dulu lagi. Minta pemerintah berperan aktif supaya pasar dihidupin lagi,” ucap Yuli. (ars/raa)
Load more