Reaksi 'Bahagia' Soeharto usai Tahu Sosok Tangan Kanannya Lakukan Ini ke DN Aidit: Ini yang Bapak Maksud?
- Dok. Dutch National Archives via commons.wikimedia.com/Evers, Joost/Anefo
tvOnenews.com -Â Nama DN Aidit, pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI), tercatat dalam sejarah sebagai figur utama dalam tragedi Gerakan 30 September (G30S).
Peristiwa tragis pada malam 30 September 1965 ini secara drastis mengubah lanskap politik Indonesia dan meninggalkan luka yang mendalam.
Di bawah kepemimpinan Aidit, terjadi penculikan dan pembunuhan kejam terhadap enam jenderal dan seorang perwira TNI Angkatan Darat.
Jasad mereka, yang ditemukan di sebuah sumur tua di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, meliputi Ahmad Yani dan lima jenderal lainnya, serta seorang perwira.
- YouTube Indonesia Insider
Â
Menurut buku Aidit: Dua Wajah Dipa Nusantara (2010), Aidit ditangkap oleh anak buah Kolonel Yasir Hadibroto pada 22 November 2025.
Pria kelahiran Belitung tersebut lallu dibawa ke Loji Gandrung untuk diinterogasi. Dalam proses tersebut, ia berulang kali meminta bertemu dengan Presiden Soekarno, tapi permintaannya selalu ditolak oleh Kolonel Yasir.
Keesokan harinya, Kolonel Yasir membawa Aidit keluar dari Solo menggunakan jip. Tanpa sepengetahuan dua jip lainnya dalam iring-iringan, Kolonel Yasir membelokkan jipnya ke Markas Batalyon 444 di Boyolali, lalu membawa Aidit ke sebuah sumur tua di lokasi tersebut.
- Istimewa
Â
Di pinggir sumur tua itu, Kolonel Yasir memberi waktu kepada Aidit untuk mengucapkan pesan terakhirnya. Namun, yang dilakukan Aidit justru berpidato dengan nada berapi-api.
Dalam tayangan video di kanal YouTube Tribunnews yang diunggah pada tanggal 30 September 2023, sebelum menyelesaikan pidatonya, Aidit sempat berteriak, "Hidup PKI!".
Tentu saja hal itu langsung membuat Kolonel Yasir dan anak buahnya murka. Aidir pun langsung ditembak mati dengan peluru yang bersarang di dadanya, lalu tubuhnya masuk ke dalam sumur tua.
- Kolase YouTube Intel Melayu
Â
Pada tanggal 24 November 1965 pukul 3 sore, Kolonel Yasir melaporkan kepada Soeharto di Gedung Agung, Yogyakarta.
Ia mengabarkan bahwa Aidit telah dieksekusi dengan cara ditembak. Setelahnya, Kolonel Yasir pun memberanikan diri bertanya, "Apakah yang Bapak maksudkan dengan bereskan itu seperti sekarang ini, Pak?".
Load more