Nestapa Pengemudi Ojol yang Sepi Order Hingga Minim Pemasukan Imbas Kerusuhan di Jakarta: Saya Harus Minta Tolong ke Siapa?
- tvOnenews
"Kalau begini, saya sudah teriak ke pihak Grab, jawabnya suruh top up saja. Sedangkan saya mau top up gimana? Saya aja tidak bisa narik, akun di-suspend. Kalau sudah begini, gimana nasib keluarga saya?” ujarnya lirih.
Kompensasi Terlambat, Utang Menumpuk
Grab memang memberikan kompensasi Rp50 ribu untuk pengemudi molis yang memilih “pause”. Menurut Nur, kebijakan “pause” yang diberikan Grab sebenarnya bermanfaat. Tetapi, kompensasi Rp50 ribu yang dijanjikan baru keluar pada malam hari tanggal 31 Agustus, sementara sistem langsung menagih biaya sewa motor.
Nur mengajukan libur pada 29 Agustus, baru pada 31 malam akunnya dibuka kembali.
“Akun saya kebuka dan langsung ada pembayaran rental motor sebesar Rp50 ribu. Otomatis akun saya tidak bisa narik karena melebihi pembayaran. Kompensasi keluar jam 10 malam. Saya berharap keluar pagi biar bisa bayar motor dan narik, ternyata malah malam,” jelas Nur.
Padahal, malam hari itu, ia tak mungkin mencari orderan. Esoknya, ketika akunnya aktif, justru sepi pesanan.
"Kemarin pas akun nyala, bener-bener orderannya sepi. Mau tidak mau, mending buat makan keluarga daripada bayar molis. Akhirnya sampai sekarang sulit buat nyari bayar molis sama baterai,” katanya.
Nur mengakui, pemasukannya juga menurun drastis lantaran sejumlah masyarakat masih banyak yang diberlakukan bekerja dari rumah alias Work From Home (WFH). Alhasil, pengemudi ojol jadi sepi orderan.
"Penghasilan anjlok karena masih bnyak orang kantor yang bekerja di rumah," ujarnya.
Antara Bayar Motor atau Makan Keluarga
Dilema itu membuat Nur dan istrinya harus memilih yang paling mendesak: makan.
"Berat juga buat makan saya sama istri saya kemarin. Pas nyala, kalahin bayar molis, akhirnya pembayaran tiga akun close. Ya, akhirnya mending buat makan keluarga,” ucapnya.
Kerusuhan yang sempat menelan korban pengemudi ojol yang terlindas kendaraan taktis, benar-benar menorehkan luka panjang. Bagi Nur, bukan hanya soal keamanan di jalan, melainkan juga soal hidup sehari-hari yang kini terganjal hutang sewa.
“Karena pas kasus ojol terlindas barakuda polisi itu sangat kena imbasnya dan banyak oknum yang bikin rusuh. Mau tidak mau saya pause biar tidak menambah biaya, eh malah boncos,” ujarnya.
Load more