Blok M Sepi Ditinggalkan Pedagang Gara-gara Biaya Sewa Naik hingga Rp15 Juta per Bulan, Kios-Kios Kuliner Viral Tutup
- Adinda Ratna Safira/tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - Viral di media sosial sejumlah pedagang UMKM di kawasan Blok M District, Jakarta Selatan, gulung tikar usai tarif sewa kios mengalami kenaikan yang signifikan.
Berdasarkan pantauan tvOnenews.com, pada Selasa (3/9/2025) tampak beberapa toko tutup dan tidak ada kegiatan jual beli.
Kios-kios tersebut tampah tertutup rapat dengan rolling door berwarna merah hingga hitam.
Beberapa di antaranya merupakan toko yang menjual makanan yang sempat viral di media sosial, seperti Bakmie Keriting Chili Oil, Nasi Matah Blok M, Cimol Keju Barito, Goorih, Ayam Nyempil, Puding Caramel Paman Barito, dan toko lainnya.
- Adinda Ratna Safira/tvOnenews
Terlihat lorong jalan di antara toko-toko yang telah tutup ini gelap akibat tidak adanya pencahayaan. Namun sejumlah orang masih ada yang berlalu-lalang di kios-kios ini.
Tetapi terdapat juga beberapa toko lainnya yang masih buka. Tampak sejumlah orang tengah mengantre di toko kue Love Cheese.
Selain itu terdapat juga toko jam tangan yang berada di belakang toko-toko tutup ini, toko frame densiko, toko aksesoris ponsel hingga toko batu cincin.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, turun tangan merespons keluhan pedagang UMKM yang meninggalkan kios di Blok M District, Jakarta Selatan, akibat tarif sewa yang dinilai mencekik.
Pram mengungkapkan, pengelolaan kios di kawasan tersebut melibatkan kerja sama antara MRT Jakarta dengan salah satu koperasi.
- Adinda Ratna Safira/tvOnenews
Namun, tarif sewa yang dipungut ternyata melebihi batas aturan yang telah ditentukan hingga Rp15 juta per bulan.
“Memang ada kerja sama antara MRT dengan salah satu kooperasi yang ada di sana. Dalam kerja sama itu sebenarnya batas atas untuk tarif sudah dikenakan, ada batas bawah dan ternyata tarif yang dipungut lebih dari itu,” kata Pram kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Atas kondisi itu, Pram menegur langsung Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat.
Ia menegaskan kerja sama yang merugikan pedagang kecil lebih baik dihentikan.
“Sehingga dengan demikian saya sudah menegur Dirut MRT, kalau memang tidak bisa dijalankan itu kerjasamanya, maka saya minta untuk dibatalkan,” tegasnya.
Pram menekankan keberpihakan pemerintah terhadap pelaku UMKM yang harus diberi ruang agar tetap bisa berusaha tanpa terbebani biaya sewa tinggi.
“Bagi saya, UMKM itu menjadi lebih utama dalam kondisi seperti ini. Nggak boleh kemudian ketika masyarakat yang datang di Blok M ramai, kemudian pengelola ataupun kooperasi yang mengelola itu menaikkan semena-mena. Jadi kalau tidak bisa ditertibkan, saya minta untuk dibatalkan, lebih baik dikelola sendiri,” ujar Pram.
- Adinda Ratna Safira/tvOnenews
Ia menambahkan, geliat ekonomi di Blok M harus dijaga, dan itu hanya bisa dilakukan jika para pedagang kecil diberi kesempatan berkembang.
“Dan ini kan ekonomi sedang menggeliat, di Blok M sedang baik. Jadi kalau memang tidak bisa ya dibatalkan aja dan dikelola sendiri. Tidak perlu pakai kerja sama,” pungkasnya. (ars/muu)
Load more