Pengakuan Sopir Rantis Brimob yang Lindas Affan Kurniawan: Saya Hantam Saja, Kalau Enggak Selesai Sudah
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Tujuh anggota Brimob dinyatakan melanggar kode etik dalam insiden tewasnya driver ojol, Affan Kurniawan. Tujuh polisi tersebut dihukum patsus (penempatan khusus) selama 20 hari.
Adapun tujuh nama anggota Brimob itu antara lain Aipda M. Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Baraka Jana Edi, Baraka Yohanes David, Bripka Rohmat dan Kompol Cosmas Kaju.
Dalam sidang Divisi Propam Polri pada Jumat (29/8/2025), sopir mobil rantis mengungkap kronologi mobil tersebut melindas Affan Kurniawan di tengah kerusuhan demo.
"Saya tidak mengerti posisi orang, karena saya tidak memperhatikan orang kanan kiri, Pak. Saya tidak memperhatikan atau siapa-siapa," ujar salah seorang anggota Brimob tersebut.
"Jalanan itu sudah banyak batu, Pak. Jadi, saya tidak mengerti apa-apa itu. Jadi, saya hantam saja. Karena kalau tidak selesai, Pak, sudah. Massa penuh, Pak," tambah dia.
Sang sopir mengaku tidak melihat Affan Kurniawan tertabrak hingga melindasnya. Karena situasinya sedang ricuh dan berkendara penuh asap.
Dia hanya melihat massa sedang mengejarnya dengan sejumlah benda di tangan mereka.
"Nah, di saat itu, itu asap dalamnya penuh. Asap itu penuh. Jadi, saya pakai lampu tembak, saya fokus ke depan, Pak," tegas dia.
Mereka mengaku melindas driver ojol karena ketakutan dikepung massa demo. Mereka merasa terancam hingga memilih untuk melanjutkan kendaraan meskipun pada saat itu Affan terjepit di roda.
"Waktu saya maju blokade itu banyak pendemo mengikuti pak. Massa itu sempat mau membuka pintu pak,” kata salah satu anggota Brimob tersebut.
Dia mengatakan dirinya dan rekannya berusaha menahan pintu mobil agar tidak terbuka massa.
Apabila pintu kendaraan sampai terbuka, kata dia, maka mereka bisa saja tak selamat.
"Ada pak belakang saya bersama Barakha D dan Bripka M menahan pintu pak. Bagaimana caranya pintu jangan sampai kebuka. Kalau kebuka pasti mati kita,” ujarnya.
Anggota Brimob tersebut juga menyebut suasana saat itu mencekam.
Pasalnya, kata dia, bukan hanya massa yang mencoba membuka pintu tapi juga melempari mobil dengan batu.
“Pemotor mengikut (kejar) pak melempari (batu),” terangnya.
Di samping itu, sambung dia, anggota Brimob yang dijajarkan itu menyebut yang mereka tumpangi mengalami kendala teknis.
Sopir kendaraan besar tersebut menyebut tidak bisa melaju cepat setelah terkena lemparan massa.
"Setelah itu saya lihat kaca belakang. Disitu driver bilang mobil ini tidak bisa melaju cepat, ada trouble. Entah karena dilempar mesinnya kena atau apa sehingga mobil itu tidak bisa melaju cepat pak,” ujarnya.
Dia menyebut kondisi tersebut membuat massa semakin mudah mengejar dan mengiringi mobil mereka.
“Disitulah massa semakin mengiring kita pak, upayakan mobil ini berhenti pak. Bagaimana caranya berhenti sama massa. Dikejar sampai Kwitang sampai gerbang mako sat. Jadi begitu kita masuk mako gerbang ditutup udah pak,” terangnya. (nba)
Load more