Driver Ojol Meninggal Dilindas Mobil Rantis Brimob Polri, Tom Lembong Ikut Rasakan Kepedihan: Saya Nggak Bisa Membayangkan…
- YouTube/Merry Riana
tvOnenews.com - Seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan meninggal dunia usai dilindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob Polri dalam aksi demonstrasi di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.
Tragedi ini mengundang duka mendalam, baik dari keluarga korban maupun masyarakat luas.
Tak hanya publik, mantan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong atau yang akrab disapa Tom Lembong, juga turut merasakan kesedihan mendalam atas insiden tragis tersebut.
Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, Tom Lembong mengaku sangat terkejut sekaligus trauma setelah melihat video detik-detik kendaraan lapis baja tersebut melindas Affan Kurniawan di tengah kerumunan massa aksi.
“Nggak bisa tidur, shock dan trauma melihat video pekerja ojol Affan Kurniawan dilindas kendaraan aparat hingga meninggal. Ada media yang bilang: mas Affan baru usia 21 tahun,” tulis Tom.
Tom juga menegaskan betapa pedihnya perasaan keluarga korban yang harus kehilangan anak sekaligus tulang punggung keluarga dalam sekejap.
“Saya nggak bisa membayangkan rasa shock, kepedihan dan rasa kehilangan keluarga mas Affan. Saya turut amat sangat berduka cita atas tragedi ini. Semoga Tuhan Allah mengayomi kita semua,” ungkapnya.
Unggahan Tom Lembong tersebut mendapat respons luas dari netizen.
Banyak yang mengapresiasi kepeduliannya, mengingat tragedi ini bukan hanya soal korban jiwa, tetapi juga menyangkut rasa kemanusiaan yang melukai hati banyak orang.
Pasca peristiwa itu, Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim memberikan keterangan resmi terkait tragedi yang menewaskan driver ojol tersebut.
Ia menyebut bahwa kendaraan rantis yang melindas korban sudah diamankan.
“Untuk kendaraan, sementara sudah kita amankan juga berada di Satuan Brimob Kwitang,” kata Abdul Karim di RSCM, Jakarta, Jumat (29/8/2025) dini hari.
Menurut Karim, seluruh aparat yang diduga terlibat dalam insiden ini juga sudah diperiksa.
Setidaknya ada tujuh anggota Brimob yang diperiksa dalam kasus ini, antara lain Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Baraka J, dan Baraka D.
"Masih kita dalami siapa yang setir, siapa yang ini, kita dalami. Yang jelas tujuh ini ada di satu kendaraan. Kita dalami perannya masih dalam rangka pemeriksaan. Akan kita update," tegas Abdul Karim.
Kabar meninggalnya Affan Kurniawan langsung viral di media sosial.
Warganet ramai-ramai menyampaikan belasungkawa dan doa untuk keluarga korban.
Banyak pula yang menuntut adanya keadilan dalam penanganan kasus ini.
Sebagai seorang driver ojol, Affan disebut masih sangat muda, baru berusia 21 tahun, dan dikenal pekerja keras demi membantu perekonomian keluarganya.
Kehilangan ini membuat banyak rekan seprofesi merasa terpukul, mengingat profesi ojol yang penuh risiko kini kembali mendapat sorotan karena faktor eksternal yang berujung tragis.
Tragedi yang menimpa Affan Kurniawan juga memunculkan gelombang desakan agar pihak berwenang mengusut tuntas kasus ini.
Beberapa aktivis menyebut bahwa aparat harus lebih berhati-hati dalam menangani massa aksi agar tidak menimbulkan korban jiwa.
Tagar #JusticeForAffan ramai digaungkan di media sosial sebagai bentuk dukungan moral.
Publik berharap agar insiden ini tidak berakhir sebagai catatan kelam tanpa adanya tanggung jawab hukum yang jelas. (adk)
Load more