ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Demo Ricuh di DPR, Polisi Gunakan Gas Air Mata Kedaluwarsa: Fakta, Bahaya, dan Catatan Kelam yang Terulang

Demo ricuh DPR hari ini ungkap polisi pakai gas air mata kedaluwarsa. Bukan pertama kali di Indonesia, bahaya gas ini bisa picu penyakit serius.
Kamis, 28 Agustus 2025 - 20:00 WIB
Ricuh aksi demonstrasi di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/8).
Sumber :
  • tvOnenews.com/Julio Trisaputra

Jakarta, tvOnenews.comUnjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR RI pada Kamis (28/8/2025) berujung ricuh. Bentrokan antara aparat dan massa pecah sejak sore, sekitar pukul 17.30 WIB.

Polisi menembakkan gas air mata dan menyemprotkan water cannon, sementara massa melempari batu serta botol.

Aksi ini semula berlangsung damai sejak pukul 14.00 WIB, menggantikan kelompok buruh yang sudah lebih dulu menggelar aksi pagi hari.

Namun hingga malam, ketegangan masih berlanjut di sejumlah titik sekitar kompleks parlemen dan ruas jalan utama Jakarta.

Fakta Mengejutkan: Gas Air Mata Kedaluwarsa

Tim tvOnenews menemukan fakta mengejutkan dari lapangan: polisi menggunakan gas air mata kedaluwarsa untuk membubarkan massa.

Bukti kaleng gas air mata yang sudah melewati masa berlaku diabadikan langsung oleh tim kami sore tadi.

Namun, ini ternyata bukan kejadian pertama. Sejarah mencatat penggunaan gas air mata kedaluwarsa kerap dilakukan aparat di Indonesia, bahkan pernah menimbulkan tragedi besar.

Bukan Kasus Pertama di Indonesia

  1. Tragedi Kanjuruhan (1 Oktober 2022)

Polri mengakui penggunaan gas air mata kedaluwarsa saat tragedi Kanjuruhan. Saat itu, Polri menyebut senyawa gas yang melewati masa berlaku justru menurun efektivitasnya dan dianggap tidak berbahaya.

  1. Demo Mahasiswa 2019 (RUU KPK dan RKUHP)

Polisi sempat membantah, namun belakangan mengakui gas air mata kedaluwarsa dipakai saat aksi besar mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR.

Artinya, praktik penggunaan gas air mata yang tak memenuhi standar sudah berulang kali terjadi.

Bahaya Gas Air Mata Kedaluwarsa

Meski Polri berulang kali menyebut gas air mata kadaluarsa tidak berbahaya, riset justru menemukan hal sebaliknya.

  • Riset Venezuela (2014)
    Peneliti Simón Bolívar University, Mónica Kräuter, menyebut gas air mata yang kedaluwarsa bisa terurai menjadi senyawa berbahaya seperti sianida, fosgen, dan nitrogen.

  • Asosiasi Dokter Kashmir (India)
    Menyatakan gas kedaluwarsa bisa menyebabkan luka bakar, sesak napas, asma, kejang, kebutaan, hingga risiko keguguran.

  • Temuan di Portland, Oregon
    Ahli toksikologi Dr. Rob Hendrickson menjelaskan gas air mata kadaluarsa berbahaya karena dua hal:

    1. Mekanisme pembakaran dalam tabung bisa rusak, membuat konsentrasi gas keluar terlalu tinggi.

    2. Kandungan kimia berubah menjadi lebih beracun setelah melewati masa berlaku.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT