Ajakan di Media Sosial Picu Aksi Pelajar Ikut Demo di DPR, 120 Siswa Diamankan Polisi
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com – Media sosial disorot sebagai pemicu keterlibatan pelajar dalam aksi demo buruh di depan Gedung DPR/MPR RI.
Sebanyak 120 pelajar dari berbagai daerah diamankan aparat kepolisian karena hendak ikut serta dalam aksi demo buruh.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan bahwa para pelajar itu terprovokasi oleh ajakan yang mereka lihat di media sosial.
Aksi mereka diketahui tidak mengantongi izin dari orang tua dan dilakukan di jam sekolah.
“Mereka mengaku mendapat informasi dan ajakan dari media sosial. Sebagian besar berseragam, tidak izin orang tua dan bolos di jam pelajaran. Ini menjadi keprihatinan kita bersama,” ucap Ade Ary, Kamis (28/8/2025).
Ade Ary menyayangkan keterlibatan pelajar dalam aksi yang digagas kelompok buruh.
Menurut Ade Ary, unjuk rasa merupakan hak yang dijamin konstitusi, namun harus dilakukan sesuai prosedur dan oleh pihak yang berwenang.
“Yang mengajukan pemberitahuan aksi adalah kelompok buruh. Pelajar tidak termasuk dalam pemberitahuan tersebut dan justru berpotensi dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” lanjutnya.
Dari hasil penyekatan yang dilakukan sejak pagi, berikut rincian jumlah pelajar yang diamankan di beberapa wilayah:
-Polres Metro Bekasi Kabupaten: 48 pelajar (asal Bekasi, Indramayu, Cirebon)
-Polres Metro Tangerang Kota: 11 pelajar (asal Rencong, Serang)
-Polres Metro Bekasi Kota: 29 pelajar (asal Cirebon, Purwakarta)
-Polres Metro Depok: 7 pelajar (asal Depok)
-Polres Metro Jakarta Pusat: 25 pelajar (asal Indramayu, Cianjur)
Ade Ary menegaskan bahwa para pelajar ini bukan ditangkap, melainkan diamankan, dilindungi dan dicegah agar tidak terlibat dalam kegiatan yang dapat membahayakan keselamatan mereka dan mengganggu ketertiban umum.
“Kami cegah mereka karena mereka masih anak-anak, kelompok rentan. Usia mereka di bawah 18 tahun. Mereka harusnya belajar, bukan ikut-ikutan aksi,” katanya.
Polda Metro Jaya kini berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, pihak sekolah dan orang tua untuk melakukan pembinaan dan edukasi terhadap para pelajar tersebut.
“Kami hubungi sekolah dan orang tua. Kami sampaikan, anak-anak ini tadinya pamit berangkat sekolah, tapi malah ikut ke lokasi unjuk rasa. Ini penting untuk dicegah agar tidak terulang,” tambahnya.
Load more