APBN 20 Persen untuk Pendidikan, Guru Honorer di Daerah Minta Tak Hanya Jadi Wacana
- istimewa - Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Guru honorer di daerah turut menanggapi soal wacana Presiden RI, Prabowo Subianto yang akan mengoptimalkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar 20 persen untuk pendidikan, termasuk gaji guru ASN hingga tunjangan guru non-ASN.
Seorang guru SD di wilayah Jombang, Winda (25) meminta agar hal ini tidak menjadi wacana. Sebab pemerintah sudah seharusnya mensejahterakan guru, terutama guru honorer (Non ASN).
“Harapan saya kedepannya terkait wacana tersebut ya seharusnya pemerintah bisa mensejahterakan guru-guru terutama guru honorer ya, dengan gaji yang hanya ratusan ribu tapi pengabdiannya sangat luar biasa terhadap generasi penerus bangsa,” kata Winda, saat dihubungi, Minggu (17/8/2025).
Lebih lanjut Winda mengungkapkan alasan perlunya pemerintah mensejahterakan guru honorer, dikarenakan gaji yang masih belum mencukupi. Namun tanggung jawabnya tidak jauh berbeda dengan guru ASN.
Selain itu guru PNS juga mendapatkan berbagai tunjangan, sementara itu guru honorer sering kali tidak mendapatkan tunjangan yang setimpal.
“Menurut saya pendapatan guru honorere ya belum tercukupi dan belum sesuai dengan pekerjaannya. Karena gaji kisaran Rp500 ribu sampai Rp1 juta, namun tanggung jawab guru honorer tidak jauh berbeda dengan guru PNS, meliputi mengajar, membuat RPP, menilai tugas, hingga mengikuti berbagai kegiatan sekolah,” jelas Winda.
Dihubungi secara terpisah, pria berinisial Q (25), yang juga merupakan guru honorer di sebuah SMP wilayah Boyolali, Jawa Tengah meminta agar lebih diperdalam dan dikaji mengenai regulasi-regulasi.
“Oleh karena itu penetapan suatu regulasi ataupun penempatan regulasi itu harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan kita sebagai tenaga honorer,” terang Q.
Kemudian Q menyebutkan saat ini kesejahteraan yang diterima guru honorer, baik secara gaji, perhatian pemerintah itu agak beda.
“Bagi kami sendiri guru non ASN itu kurang lebih masih belum maksimal secara kesejahteraan baik secara gaji, baik secara perhatian pemerintah itu memang agak beda tetapi pada dasarnya, pada garis besarnya peningkatan kesejahteraan itu sudah lumayan kami bisa merasakan tetapi belum signifikan karena itu baru upaya satu tahun,” tutur Q.
Load more