Mentan Bocorkan Penyebab Banyak Penggilingan Padi Kecil Gulung Tikar
- YouTube TV Parlemen
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bocorkan alasan di balik banyaknya pabrik penggilingan padi kecil gulung tikar.
Bahkan, ia sampaikan, bahwa kondisi tersebut bukan fenomena baru, melainkan sudah terjadi sejak lama akibat ketidakseimbangan kapasitas giling dan produksi padi nasional.
Amran menjelaskan saat ini terdapat tiga jenis penggilingan padi, yakni kecil, menengah, dan besar. Jumlah penggilingan kecil mencapai 161 ribu unit dengan kapasitas giling sekitar 116 juta ton per tahun.
Sementara itu, penggilingan menengah ada 7.300 unit dan penggilingan besar 1.065 unit.
Masalahnya, produksi padi nasional hanya sekitar 65 juta ton per tahun, jauh di bawah kapasitas giling yang tersedia.
"Kalau kapasitas 116 juta, kemudian produksi padi Indonesia hanya 65 juta ton. Idle (menganggur) enggak?" bebernya di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta Selatan, Jumat (15/8/2025).
Lanjutnya menambahkan, masuknya perusahaan besar sejak 15-20 tahun lalu juga membuat posisi penggilingan kecil makin tertekan.
"Kapasitasnya kurang lebih 30 (juta ton), mendingan dengan besar itu 50 juta ton. Pertanyaanku, terganggu enggak yang kecil? Sudah, selesai jawabannya. Clear kan? Artinya, bahwasannya pabrik kecil tutup, itu sudah lama terjadi," ujarnya.
Menurut Amran, persoalan ini makin terasa karena produksi padi tidak merata sepanjang tahun. Dari Januari hingga Juni 2025, sekitar 70 persen produksi padi sudah digiling, yakni sekitar 42 juta ton.
Sisanya hanya 23 juta ton, sedangkan kapasitas giling seluruhnya mencapai 165 juta ton.
"Itu yang mau kapasitas giling terpasang adalah 165 juta besar, kecil, sedang. Pasti ada yang tidak kebagian kan? Yang besar harusnya tidak masuk mengganggu yang kecil," tuturnya.
"Karena yang kecil kalau dia beli Rp6.500, dia membeli Rp6.700, yang besar. Kalau dia naik Rp6.700, mereka beli Rp7.000. Artinya yang kecil, ekonomi kecil terganggu," jelasnya.
Namun, ia menilai masih ada peluang perbaikan pasar. Amran mencontohkan pengurangan pasokan beras premium di supermarket modern justru meningkatkan penjualan di pasar tradisional, sehingga penggilingan kecil kembali mendapat suplai.
"Alhamdulillah kalau dia kurangi, itu adalah berkah bagi penggilingan kecil dan pasar tradisional. Iya kan? Logikanya," katanya.
Load more