Akhirnya Ikut Bicara, Sosok ini Bongkar Pekerjaan Arya Daru sebagai Diplomat Kemlu RI sampai Singgung soal Burn Out
- Kolase Tim tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - Sosok ini membongkar bagaimana pekerjaan Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) sebagai diplomat muda Kemlu RI.
Kasus kematian Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas dengan wajah terlilit lakban masih dinilai janggal oleh publik.
Kematian Arya Daru mencuat sejak penjaga kos menemukan jasad diplomat muda itu di kamar indekos di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
Polda Metro Jaya sebelumnya mengungkap hasil kesimpulan kematian Arya Daru sulit terindikasi tindak pidana.
Walau mengarah pada tindakan bunuh diri, publik masih mengorek termasuk tentang kepribadian Arya Daru Pangayunan.
Anggota Asosiasi Psikologi Forensik, Ikbal dihadirkan mantan Wakil ketua KPK, Bambang Widjojanto untuk mengungkap pekerjaan diplomat muda Kemlu RI.
"Saya pernah bantu-bantu lah zaman dulu kita kuliah di Malaysia, saya di ID Card nya jadi staf perbantuan. Saya bukan (diplomat)," kata Ikbal dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Bambang Widjojanto, Kamis (14/8/2025).
- Tangkapan layar YouTube Bambang Widjojanto
Meski begitu, ia mengakui dirinya memahami pekerjaan diplomat, termasuk di lingkungan Kemlu RI.
Pasalnya, Ikbal pernah menangani human trafficking bekerja di lingkungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
"Karena diplomat itu frontliner, berbasa-basi, bagaimana menyambut tamu protokoler. Kemudian, juga negosiasi dalam sidang, itu sikap mental harus disiapkan," jelasnya.
Ia mengatakan, pekerjaan diplomat harus ekstra bekerja keras karena berurusan dengan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
"Harus komunikasi apalagi ramai isu tentang human trafficking di Kamboja dan beberapa negara. Jadi, memang ini memerlukan kemahiran termasuk juga tahan banting," terangnya.
Ia menyoroti penjelasan dari Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) yang mengungkap Arya Daru mengalami burn out.
Menurut Ikbal, kasus Arya momentum terbaik bagi Kemlu RI terhadap para diplomat muda yang sedang bekerja.
"Seharusnya ini adalah momentum ketika isu burn out kesehatan mental, ini menjadi salah satu momen bagi Kemlu mengevaluasi diri," sarannya.
Ia berspekulasi Kemlu RI tidak bisa berdiam diri bagaimana bisa memproteksi para ASN dan diplomat yang melindungi WNI di luar negeri.
Lebih lanjut, Ahli Psikolog itu juga menuturkan tiga hal menyebabkan diplomat terindikasi burn out.
Ia memaparkan kondisi pertama akibat kelelahan emosi, sehingga mengalami tekanan mental berkepanjangan.
Hal kedua mengacu depersonalisasi yang menunjukkan seorang pekerja merasa dirinya terpisah sendiri dari lingkungannya.
Ini selaras dengan pernyataan penjaga kos (S) soal kepribadian Arya Daru dikenal pendiam.
"Yang ketiga adalah penurunan prestasi diri. Jadi, ketika lingkungan kerja tidak memberikan dukungan yang memadai ketiga aspek tersebut, akan berkembang dan membentuk perburuk kondisi psikologi individu," paparnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Apsifor Nathanael E. J. Sumampouw menyampaikan kepribadian Arya Daru cenderung berkarakter positif.
Tak hanya itu, Nathanael melanjutkan, Arya Daru juga dikenal sosok yang sangat diandalkan, bertanggung jawab, serta peduli dengan lingkungannya.
Menurut Apsifor, Arya Daru mengalami situasi tekanan tinggi dampak dari kesulitan menumpahkan ekspresi emosi negatif.
"Tekanan dihayati secara mendalam sehingga mempengaruhi bagaimana almarhum memandang dirinya, memandang lingkungan, memandang masa depan," ungkap Nathanael di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).
Atas hal ini, Arya lebih fokus melindungi WNI demi menjalankan misi kemanusiaan sebagai diplomat muda Kemlu RI.
"Ini menimbulkan dampak seperti burnout, fatigue, kelelahan kepedulian. Dinamika psikologis itu kami temukan di masa akhir kehidupannya," tandasnya.
(hap)
Load more