TNI AD Akhirnya Berani Jujur, Ungkap Alasan RS Militer Tak Bisa Autopsi Jenazah Prada Lucky: Itu Sebenarnya Masalah...
- Kolase tvOnenews
"Yang berkaitan dengan visum rumah sakit, tadi saya sampaikan di sini, saya sudah sampaikan juga ke beberapa rekan media beberapa hari yang lalu bahwa itu dasarnya adalah teknis," kata Wahyu.
- Antara
Ia menjelaskan bahwa rumah sakit militer di sekitar lokasi memang memiliki keterbatasan pada tugas-tugas strategis tertentu, sehingga tidak dapat menangani autopsi.
"Jadi, pada tugas-tugas yang bersifat strategis tertentu, rumah sakit tersebut tidak bisa menangani," ujarnya.
Wahyu memastikan pihaknya tetap memberikan bantuan dengan mencarikan rumah sakit lain untuk melaksanakan autopsi.
Sebelum meninggal, Prada Lucky sempat mengaku kepada dokter di RSUD Aeramo bahwa dirinya dipukuli oleh senior di barak.
Kondisi fisiknya mengenaskan dengan lebam, sayatan, luka bakar diduga sundutan rokok, dan memar di sekujur tubuh.
Foto yang beredar menunjukkan luka lebam dari pinggang hingga bahu, serta memar di dada dan perut.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto mengungkapkan bahwa 20 prajurit TNI AD telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, termasuk satu perwira.
"Siapapun yang melakukan perbuatan ini harus diusut, tidak pandang bulu. Seluruhnya harus kita periksa sesuai mekanisme hukum," tegas Piek.
Piek berjanji proses hukum akan dilakukan transparan tanpa ada yang ditutupi, sesuai instruksi Menteri Pertahanan dan pejabat Mabes TNI.
Peristiwa tragis ini menjadi sorotan publik, bukan hanya karena dugaan penganiayaan brutal, tetapi juga kendala autopsi yang memicu kemarahan keluarga korban. (tsy)
Load more