Usai Dengar Penjelasan Penjaga Kos Ungkap Fakta Kematian Diplomat Arya Daru, Eks Wakapolri Soroti soal Sikap Istri ADP
- tvOneNews
Jakarta, tvOnenews.com - Mantan Wakapolri, Komjen Pol (Purn) Oegroseno menyoroti sikap istri diplomat Kemlu RI, Arya Daru Pangayunan alias (39).
Oegroseno menyimpulkan hasil fakta terbaru dari pengakuan penjaga kos (S) yang disuruh istri ADP mendobrak pintu kamar indekos Arya Daru Pangayunan.
Ia menyampaikan kesimpulan terkait sikap istri Arya Daru saat menyambangi penjaga kos bersama Tim Fakta tvOne.
"Nah, ini ada permintaan dari istrinya almarhum supaya kalau bisa dibuka paksa, nanti kalau rusak dia perbaiki misalnya gitu," kata Oegroseno saat ditanya Tim Fakta tvOne di kamar indekos di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat dikutip, Rabu (6/8/2025).
Menurut mantan Wakapolri Periode 2013-2014 itu, sikap istri korban menyuruh S mengecek kondisi Arya Daru merupakan suatu hal yang wajar.
- tvOneNews
Sebagai istri, naluri Meta Ayu Puspitantri (MAP) terhadap sang suami, Arya Daru sangat kuat.
"Jadi ingin melihat mengkondisikan, namanya istri kan khawatir suaminya ada apa-apa," tutur Oegroseno.
MAP pada saat itu sangat khawatir setelah korban sudah tidak bisa dihubungi sejak Senin (7/7/2025) malam hari.
Map tidak bisa berkomunikasi setelah sang suami pergi belanja ke Mal Grand Indonesia pada pukul 21.00 WIB.
Saat itu Arya Daru tengah membeli beberapa barang persiapan untuk terbang ke Finlandia dalam menjalankan tugasnya sebagai diplomat muda.
- Istimewa
MAP masih mengetahui kondisi Arya Daru ketika sang suami sedang menunggu taksi hendak pulang menuju kamar indekosnya.
Setelah itu, komunikasi antara MAP dan Arya Daru sudah terputus, sehingga sang istri punya firasat buruk dan segera menghubungi penjaga kos.
Dalam kesempatan yang sama, S mengungkap fakta terbaru bahwa sang istri mulai menghubunginya pada Selasa, 8 Juli 2025 sekitar pukul 00.30 WIB.
MAP saat itu menghubungi nomor teleponnya sebanyak dua kali setelah istri korban gagal memanggilnya akibat nomor S yang lama tidak aktif.
"Pukul 05.00 WIB itu sekali, terus telepon terus dia khawatir banget pokoknya," ungkap S kepada Tim Fakta tvOne dan Oegroseno.
S bicara jujur pada saat itu kondisi dirinya sedang tidur terlelap sejak Senin, 7 Juli 2025 sore hari.
Alasan penjaga kos tersebut tidur dari sore hari karena cuaca saat itu selalu hujan deras.
"Saya rebahan langsung tiduran. Itu kalau nggak ditelepon sama istrinya almarhum juga saya nggak bangun," terang S.
S pun akhirnya menuruti permintaan istri korban, sebab ia menyimpulkan kondisi MAP sudah sangat khawatir.
"Awal sama istrinya suruh didobrak itu tuh suruh masuk 'dobrak aja, saya siap ganti kerusakannya' kata istrinya," beber S.
Hingga pagi hari, S berhasil membuka kamar indekos nomor 105 setelah terkunci dari dalam.
S menemukan jasad ADP telah dalam kondisi tewas terlilit lakban warna kuning.
Terkait hal ini, Oegroseno juga menyoroti saat detik-detik pencongkelan jendela kamar indekos dilakukan oleh S.
"Melihat posisi buka kunci grendel jendela itu hanya nyantol gini aja. Jadi, perlu didalami juga posisi jendela setelah dicongkel," ucap mantan Wakapolri tersebut.
Oegroseno menganggap, proses rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP) harus kembali dilakukan secara detail.
"Peristiwa-peristiwa dari waktu ke waktu perjalanan tadi, mungkin harus dievaluasi sampai waktu ditemukannya jenazah di kamar tersebut," tandas Oegroseno.
(hap)
Load more