Jejak Terbang Marsma TNI Fajar Adrianto: Dari Jubir TNI AU hingga Gugur di Langit Ciampea
- @america
Bogor, tvOnenews.com — Duka menyelimuti dunia dirgantara Indonesia. Marsma TNI Fajar Adrianto, mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), gugur dalam kecelakaan pesawat latih FASI di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/8). Pesawat yang diterbangkannya, Microlight Quicksilver GT500, hilang kontak hanya 11 menit setelah lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja.
Kepergian Marsma Fajar menyisakan luka mendalam, terutama bagi keluarga besar TNI AU dan Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI). Namun, di balik tragedi ini, perjalanan hidup dan kariernya adalah kisah panjang pengabdian di langit Nusantara.
Dari Langit ke Pusat Komando
Fajar Adrianto mengawali karier militernya di dunia penerbangan militer dengan penuh semangat. Ia dikenal sebagai salah satu penerbang TNI AU yang disiplin, cakap, dan berdedikasi tinggi. Namanya mulai dikenal luas saat dipercaya menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) pada tahun 2021.
Dalam posisi strategis itu, Marsma Fajar menjadi wajah TNI AU di hadapan publik. Ia kerap tampil menyampaikan informasi penting tentang kegiatan Angkatan Udara, menjembatani komunikasi antara militer dan masyarakat, serta membangun citra positif TNI AU dalam era digital.
Komandan Lanud dan Komandan Puspenerbal
Tak hanya piawai dalam komunikasi, Marsma Fajar juga menunjukkan kapabilitas komando. Ia pernah memimpin sebagai Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Halim Perdanakusuma—pangkalan udara strategis di ibu kota negara.
Sebelumnya, ia juga sempat menjabat sebagai Komandan Wing Pendidikan Umum di Lanud Adi Soemarmo, Solo, serta posisi penting lain di lingkungan Pusat Pendidikan TNI AU.
Mengabdi di Dunia Aerosport
Selepas menjabat posisi strategis di militer aktif, Fajar tetap mengabdi melalui olahraga dirgantara. Ia aktif di Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI), lembaga olahraga udara yang berada di bawah naungan TNI AU. Kecintaannya terhadap dunia penerbangan tak pernah surut, bahkan hingga akhir hayat.
Sabtu pagi itu, ia tengah menjalani misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara. Penerbangan tersebut merupakan sortie kedua yang dijalankan hari itu. Namun, takdir berkata lain. Pesawat Microlight yang ia kemudikan jatuh di kawasan TPU Astana, Ciampea.
Load more