Tim Pemeriksa Bergerak, Saksi Kasus Oknum Guru Besar Unsoed Mulai Disidik Diam-Diam
- Istimewa
Dosen atau pihak kampus yang menyalahgunakan otoritas akademik untuk kepentingan personal, apalagi dalam bentuk kekerasan seksual, mencederai semangat tridarma perguruan tinggi dan kepercayaan publik.
Satgas PPKS Didorong Perkuat Fungsi Pencegahan
Keberadaan Satgas PPKS sebagai benteng pertama pencegahan dan pelaporan harus diperkuat. Bukan hanya dalam hal prosedural, tetapi juga dalam fungsi edukasi, kampanye kesadaran, dan pelatihan etika dosen.
Unsoed sendiri dalam beberapa tahun terakhir mengklaim telah menyelesaikan sejumlah kasus kekerasan seksual secara internal, namun minim informasi yang terbuka ke publik. Karena itu, kasus ini menjadi uji komitmen serius bagi kampus negeri tersebut untuk benar-benar berdiri di sisi korban dan keadilan.
Transparansi Jadi Tuntutan Publik
Berbagai kalangan kini mendorong Unsoed membuka proses dan hasil investigasi secara bertahap kepada publik, tanpa menunggu desakan luar. Sebab, keterbukaan informasi justru akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap integritas institusi pendidikan.
“Kami tegaskan, Unsoed tidak akan menutup mata. Kami akan proses dan tindaklanjuti sesuai prosedur dan hukum yang berlaku,” pungkas Prof. Kuat.
Lebih dari Sekadar Kasus, Ini Momentum Perubahan Budaya Kampus
Kasus dugaan kekerasan seksual di Unsoed bukan sekadar ujian penyelesaian satu peristiwa. Ini adalah momentum penting untuk mengubah budaya kampus menjadi lebih aman, adil, dan berpihak kepada korban. Tanggung jawab institusi bukan hanya menyelesaikan, tapi juga mencegah agar tidak ada korban berikutnya. (nsp)
Load more