Kementerian Transmigrasi Terjunkan 105 Peneliti untuk Telusuri Potensi Logam Tanah Jarang di Sulawesi Barat
- Istimewa
Mereka ditugaskan untuk mengabdi kepada masyarakat, terutama menggali potensi komoditas ekspor di wilayah transmigrasi.
Kampus ini akan menawarkan beasiswa bagi ratusan mahasiswa dari perguruan tinggi terbaik di Indonesia untuk belajar dengan sistem hybrid, berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat.
Jika memang hasilnya positif potensi logam tanah jarang, Iftitah menyebut, artinya potensi komoditas ekspor di Sulawesi Barat akan bertambah.
"Kalau misalkan ternyata rare earth ini betul-betul nyata ada di Sulawesi Barat, maka kita harus waspada. Waspada dalam arti menyambut masa depan yang lebih baik dengan cara meningkatkan kapasitas masyarakatnya," jelas Iftitah.
Dengan demikian, kata dia, pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan melaju pesat.
"Yang diharapkan oleh Bapak Presiden adalah ketika pertumbuhan ekonominya naik lapangan kerja terbuka, Itu masyarakat sekitar terserap oleh industri. Sehingga kalau misalkan rakyat itu punya pekerjaan naka punya pendapatan, dengan punya pendapatan daya beli naik. Dengan daya beli naik, otomatis konsumsi naik. Dengan punya pendapatan bayar pajak, Otomatis government spending juga naik. Itulah rumus pertumbuhan ekonominya," beber Iftitah.
Terakhir, Iftitah mencontohkan keberhasilan Sulawesi Tengah yang mencatat pertumbuhan ekonomi dua digit berkat investasi pertambangan nikel.
Namun, ia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi harus diiringi dengan penyerapan tenaga kerja lokal untuk meningkatkan daya beli dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami berharap dengan adanya Transmigran a hadir di Sulawesi Barat Itu juga akan meningkatkan kapasitas masyarakat," tandasnya. (rpi/raa)
Load more