Menhut Ungkap Fenomena Anak Muda FOMO Naik Gunung, Perlu Kesadaran dan Persiapan Diri: Tidak Sama dengan Jalan-Jalan ke Bali
- Adinda Ratna Safira/tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Kehutanan (Menhut) Republik Indonesia, Raja Juli Antoni mengungkapkan saat ini maraknya fenomena anak muda fear of missing out (FOMO) naik gunung.
“Karena zaman sekarang ini ada FOMO anak-anak muda, fear of missing out. Karena nge-trend semua berangkat,” kata Raja Juli, di Kantor Pusat Basarnas, Senin (30/6/2025).
Lebih lanjut Raja Juli mengungkapkan bahwa untuk mendaki gunung diperlukan kesadaran dan persiapan diri. Sebab, naik gunung tidak sama dengan berwisata ke luar kota.
“Jadi sebenarnya Basarnas tidak antikritik. Kita justru menerima kritik sebagai sesuatu yang produktif, yang baik. Tapi yang tak kalah penting itu juga kesadaran dan menyiapkan diri,” jelas Raja Juli.
Raja Juli memperbolehkan masyarakat untuk menjelajah ke Taman Nasional. Tetapi harus diiringi dengan tanggung jawab terhadap keselamatan masing-masing.
“Naik gunung itu tidak sama dengan kita jalan-jalan ke Bali, langsung beli tiket bisa berangkat. Equipment-nya harus baik, latihan fisik. Itu penting sekali,” sambungnya.
Selanjutnya atas insiden jatuhnya pendaki asal Brasil, Juliana Marins ini pihaknya akan melakukan pembenahan SOP pengamanan. Selain itu masyarakat juga perlu mengedukasi diri supaya tidak hanya ikut-ikutan trend naik gunung.
Untuk diketahui, Juliana Marins, pendaki asal Brasil diketahui jatuh ke jurang Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu (21/6). Juliana mendaki bersama lima wisatawan asing dan seorang pemandu lokal.
Dia dikabarkan sempat selamat usai terperosok. Hal itu diketahui saat rombongan pendaki lain mengecek Juliana menggunakan drone. Pendaki yang menemukan Juliana kemudian langsung melaporkan insiden itu.
Tim gabungan yang terdiri dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Basarnas Mataram, Polsek Sembalun, Emergency Medical Hikers Community (EMHC), serta SAR Lombok Timur langsung terjun ke lokasi.
Namun, evakuasi tidak dapat dilakukan hari itu juga karena terkendala cuaca buruk yang tidak menentu. Tim SAR juga sempat kehilangan titik lokasi awal Juliana terjatuh.
Kemudian, pada Selasa (24/6/2025), Juliana ditemukan terperosok semakin dalam yakni di kedalaman 400 meter dari titik awal jatuh. Dan korban ditemukan telah meninggal dunia.
Load more