PKB Gelar Konferensi Internasional Pesantren: Kami Ingin Negara Beri Perhatian ke Pesantren!
- tvOnenews.com/Syifa Aulia
Jakarta, tvOnenews.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan menggelar Konferensi Internasional Transformasi Pesantren pada pekan depan.
Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq membocorkan konferensi ini dibuat agar pesantren bisa mendapat perhatian lebih dari negara.
“Maka pada konteks konferensi ini, menuju pesantren yang berkelas ini, betul-betul kita ingin pesantren mendapatkan perhatian atau kehadiran negara,” ujar Maman di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (17/6/2025).
Anggota Komisi VIII DPR RI ini menjelaskan pihaknya sebelumnya telah mendorong dibentuknya Direktorat Jenderal (Dirjen) Pesantren di Kementerian Agama (Kemenag).
Usulan ini sejalan dengan digelarnya Konferensi Internasional Transformasi Pesantren, yakni agar pemerintah betul-betul memperhatikan pendidikan pesantren.
“Salah satu Dirjen yang kita perjuangkan, terutama dari Komisi VIII adalah Dirjen Pesantren,” kata Maman.
Menurut Maman, negara harus hadir memberikan perhatian kepada pendidikan pesantren.
Sebab, kontribusi pesantren untuk pembangunan bangsa cukup besar.
“Pada akhirnya memang negara harus hadir karena kontribusi pesantren begitu besar untuk pembangunan, terutama penguatan sumber daya manusia,” tuturnya.
Maman mengatakan Konferensi Internasional Transformasi Pesantren sekaligus untuk menunjukkan pesantren-pesantren yang sudah mandiri, berbagi ilmu dan ide gagasannya kepada pesantren yang baru tumbuh dan berkembang.
PKB juga mendorong agar sekolah-sekolah pesantren di Indonesia bisa berjalan mandiri.
“Ya, salah satu amanat dari undang-undang pesantren itu adalah memunculkan kemandirian pesantren,” kata dia.
Sebagai informasi, Konferensi Internasional Transformasi Pesantren akan dilaksanakan tanggal 24-26 Juni di Hotel Sahid Jakarta.
Acara ini akan mengundang Menteri Agama, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Ketua Umum PKB sebagai keynote speaker.
Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh tokoh penting di bidang pendidikan dari Iran, Turki, Mesir, serta Finlandia sebagai narasumber.(saa/lkf)
Load more