Lebih Pilih Belanda Ketimbang Garuda, Winger Keturunan Indonesia Ini Digaji Rp15 Miliar per Tahun
- Instagram @million.m_
Statistik Musim 2024/2025 (per Mei 2025):
-
Penampilan: 28 pertandingan
-
Menit bermain: 1.905 menit
-
Gol: 4
-
Assist: 6
-
Akurasi umpan: 82%
-
Dribel sukses per laga: 2,7
-
Nilai pasar: €3,5 juta (setara Rp61 miliar)
Pantauan Klub Eropa dan Potensi Transfer
Performa stabil Manhoef membuat sejumlah klub Premier League mulai meliriknya. Crystal Palace, Brighton & Hove Albion, dan Brentford termasuk yang dirumorkan telah mengirim tim pencari bakat.
Stoke City disebut memasang harga jual di kisaran €6–7 juta jika ada tawaran resmi datang musim panas 2025. Jika transfer itu terjadi, maka nilai pasar Manhoef bisa meningkat dua kali lipat hanya dalam waktu dua musim.
Dengan usianya yang baru menginjak 23 tahun dan fleksibilitas bermain sebagai winger kanan maupun gelandang serang, ia masuk dalam radar bursa transfer Eropa sebagai pemain muda yang potensial untuk investasi jangka panjang.
Timnas Indonesia: Naturalisasi Tak Selalu Mudah
Sikap Manhoef jelas menyentil upaya serius yang dilakukan PSSI dalam merekrut pemain diaspora. Meski memiliki akar keturunan Indonesia, nyatanya tidak semua pemain memiliki ikatan emosional yang kuat terhadap Merah Putih.
“Untuk saat ini saya belum mempertimbangkan untuk pindah ke Indonesia atau Suriname. Saya punya tujuan untuk masuk ke tim utama Belanda,” tegasnya.
Meski demikian, proses naturalisasi tidak berhenti di Manhoef. PSSI kini mengalihkan perhatian ke nama-nama seperti Pascal Struijk (Leeds United) dan Jenson Seelt (Sunderland) yang masih terbuka untuk membela Timnas Indonesia.
Jalan Terjal Garuda Menuju Piala Dunia 2026
Setelah memastikan tiket ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia akan menghadapi tim-tim kuat dari kawasan Timur Tengah. Fisik, teknik, dan mental bertanding menjadi faktor utama.
Untuk itu, kedalaman skuad menjadi mutlak. Naturalisasi pemain diaspora dengan kualitas Eropa masih menjadi opsi strategis. Namun, kasus Manhoef menjadi pengingat bahwa proses ini penuh tantangan dan keputusan akhir tetap berada di tangan sang pemain.
Timnas Indonesia membutuhkan pemain yang bukan hanya punya darah Indonesia, tapi juga hati yang bersedia berjuang demi Merah Putih. (han/nsp)
Load more