Anak Buah Hercules Berulah Kuasai Lahan BMKG, Uang Sewa Pedagang Langsung Masuk Kantong: Dia Minta Transfer…
- Tim Kolase tvOnenews
tvOnenews.com - Nama Hercules masih menjadi sorotan publik sejak polemik ‘Preman berbaju Ormas’ bergulir. Kini ormas yang dipimpinnya yaitu GRIB Jaya sedang dikuliti oleh publik.
Satu per satu kasus yang melibatkan anggota GRIB Jaya diungkapkan oleh pihak kepolisian, seperti yang terjadi di Tangerang Selatan.
Anak buah Hercules yang menjadi anggota GRIB Jaya ditangkap lantaran menguasai lahan milik BMKG di Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.
Salah satu korban dari aksi nakalnya yaitu Ina Wahyuningsih, seorang pedagang sapi kurban yang membuka lapak di lahan milik BMKG yang dikuasai GRIB Jaya.
Ina mengaku kala itu dirinya sedang survey tempat dan melihat lahan kosong itu untuk menjual sapi kurbannya.
Ia juga melihat di lahan itu terdapat posko GRIB Jaya, kemudian Ina menanyakan terkait pemakaian lahan untuk berdagang.
Setelah menyambangi posko tersebut, akhirnya ia mengenal beberapa orang dari GRIB Jaya hingga komunikasi tentang penyewaan lahan itu berlanjut.
“Bang Jamal Sekjen GRIB, Keke Ketua Ranting. Saya tanya bisa nggak pakai lahan ini? Saya harus hubungi siapa? Ketua Keke bilang saya telepon ketua Yani dulu,” ungkap Ina Wahyuningsih.
“Awalnya saya nggak kenal ketua Yani. Kita janjian akhirnya ACC. Saya tanya ini lahan siapa? Aman nggak nih? Aman, ini kekuasaan kita bahasannya ahli waris suruh kita yang nunggu. Kalau aman ya sudah,” sambungnya.
- tvOnenews
Ina akhirnya melakukan negosiasi harga dengan pihak GRIB Jaya di Tangsel.
“Disana biasanya harganya berapa? Biasanya Rp10 juta satu lahan sampai kelar. Cuma memang harus koordinasi RT, RW, Lurah, Babinsa perlu uang. Gimana kalau include aja RT, RW, semua mereka yang urus,” ujarnya.
“Minta Rp25 juta akhirnya nega deal-lah di angka Rp22 juta dengan bahasa mereka koordinasi semuanya include. Setuju. Saya lunasi setelah sapi turun,” imbuhnya.
Disebutkan pembayaran tersebut tidak dilakukan secara sekaligus, melainkan bertahap.
Load more