Selain GRIB Jaya, Polisi Ungkap Permainan Kasar Ormas PP: Kuasai Lahan Parkir RSUD Tangsel, Tim Pekerja Dibacok dan Ditendangi
- Rika Pangesti/tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - Selain GRIB Jaya, pihak kepolisian mengungkap permainan kasar ormas Pemuda Pancasila (PP) yang terjadi di Tangerang Selatan salah satunya terkait penguasaan lahan parkir RSUD Tangsel.
Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) saat ini tengah menjadi sorotan seperti GRIB Jaya dan Pemuda Pancasila (PP). Kebetulan, keduanya sedang bermasalah di Tangsel.
GRIB Jaya jadi sorotan karena perseteruan dengan BMKG di lahan sengketa. Sementara ormas PP bermasalah dengan RSUD Tangsel.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan masalah antara ormas PP ini bermula dari konflik dengan PT Bangsawan Cyberindo Indonesia (BCI).
Diketahui, PT BCI adalah vendor parkir di RSUD Tangsel. Petugasnya bekerja untuk mengurus lahan tersebut sejak tahun 2023.
Wira menjelaskan, pada tahun 2023 PT BCI ingin memasang gate parkir di RSUD Tangsel. Mereka juga meminta agar ormas PP tak lagi menguasai lahan parkir.
"Karena surat sudah dikirim, namun tidak ada respons," kata Wira, dalam konferensi pers, Senin (26/5/2025).
Akhirnya, pihak PT BCI kemudian mendatangi pihak ormas PP di Tangsel karena suratnya tak kunjung direspons.
Akan tetapi, ormas tersebut tidak mau menuruti permintaan dari PT BCI. Padahal perusahaan itu resmi menjadi vendor parkir di RSUD Tangsel.
PT BCI tetap memasang gate sesuai dengan agendanya. Meski demikian, hal itu mendapatkan ancaman keras dari ormas PP.
"Saat akan melakukan pemasangan, pada saat bekerja mendapat intimidasi dengan membacok tim kerja dan membakar mobil tim kerja," ujar Wira.
Esok paginya, petugas dari PT BCI kembali berupaya untuk memasang instalasi listrik terkait persiapan lahan parkir. Intimidasi pun kembali terjadi yakni petugas ditendangi oleh anggota ormas tersebut.
Hal ini berujung mediasi pada 18 Desember 2023 yang diselenggarakan di Kantor Satpol PP Pemkot Tangsel.
Mediasi tak berjalan lancar dan pihak ormas tersebut tetap menolak untuk meninggalkan lahan parkir.
Menurut Wira, petugas parkir resmi terus-terusan mendapatkan intimidasi bahkan sampai didatangi 30 orang anggota ormas.
Saat ini, para anggota ormas PP yang terlibat sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Load more