Ultimatum Keras Menbud Fadli Zon: Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Itu Ternyata...
- tvOnenews.com/Syifa Aulia
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon membantah penulisan ulang sejarah Indonesia bertujuan untuk menghapus peristiwa-peristiwa tertentu.
Hal itu disampaikannya saat rapat dengan Komisi X DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).
Dia menyebut isu yang beredar di sosial media tidak benar.
“Dan kita ingin masalah yang sekarang ini sedang simpang siur di sosial media, banyak berita-berita hoaks yang kita mugkin juga melihatnya agak menyesatkan,” kata Fadli.
“Ini perlu kita luruskan, terutama terkait dengan judgement seolah-olah buku ini ada dan seolah-olah seperti ini, seperti itu,” sambungnya.
Fadli juga menyebut ada pihak yang menyebut penulisan ulang sejarah Indonesia akan menghapus peristiwa sejarah Kongres Perempuan.
Terkait hal itu, dia membantah akan dihapus.
“Misalnya tadi yang disampaikan ada upaya untuk menghilangkan Kongres Perempuan. Padahal justru kita ingin memperkuat adanya keterlibatan perempuan di dalam sejarah itu. Kemudian juga hal-hal yang lain,” tutur Fadli.
Sebelumnya, aktivis 98 sekaligus politisi PDIP Masinton Pasaribu menyebut penulisan ulang sejarah harus dalam rangka pelurusan sejarah.
Sebab, sejarah cenderung memiliki subjektif tinggi, karena sejarah ditulis oleh pemenang.
“Penulisan ulang sejarah tadi itu harus diletakkan dalam rangka pelurusan sejarah, meletakkan sejarah kita kembali dalam bingkai merah putih, apalagi itu tentang sejarah ke-Indonesian,” ujar Masinton di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Rabu (21/5/2025).
Oleh karena itu, dia meminta dalam penulisan ulang sejarah tidak boleh ada bagian sejarah yang dihilangkan.
Namun, harus dilakukan untuk meluruskan sejarah.
“Ya enggak boleh ada yang dihilangkan, justru harus diluruskan sejarah itu,” tegas Masinton.
“Andai ada banyak hal ya dari mulai peristiwa 48, peristiwa 66, 67, dan beberapa peristiwa lainnya yang menurut kita itu harus kita letakkan dalam kerangka sejarah yang benar tadi itu,” imbuhnya.(saa/lkf)
Load more