Viral Video Stairlift di Borobudur, Istana Klarifikasi: Waktu Kunjungan Kenegaraan Macron Terbatas
- Facebook/Goenawan A. Sambodo
Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa pemasangan stairlift di Candi Borobudur bertujuan mempermudah kunjungan Presiden RI, Prabowo Subianto, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Penjelasan ini disampaikan menyusul viralnya video yang memperlihatkan dugaan pemasangan eskalator di salah satu struktur candi warisan dunia tersebut.
“Jadi Presiden Prancis tentu dalam kunjungan kenegaraan waktunya terbatas. Bukan kayak kita kalau liburan ke Borobudur seharian di situ. Waktunya ketat, waktunya terbatas, sehingga juga disiapkan fasilitas untuk memudahkannya agar bisa menapaki setiap tingkat yang ada di Borobudur,” ujar Hasan di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).
Hasan menegaskan bahwa pemasangan stairlift semata-mata untuk efisiensi waktu dan kenyamanan protokoler. Ia menyebut, menaiki tangga Borobudur dalam agenda kenegaraan bukan hal mudah.
“Dalam keadaan kecapekan bisa kusut. Ini untuk lebih proper saja sebagai sebuah kunjungan kenegaraan,” katanya.
Lebih lanjut, Hasan memastikan bahwa pemasangan stairlift tidak merusak struktur candi dan dilakukan di bawah pengawasan Kementerian Kebudayaan. Ia membantah adanya penggunaan paku atau bor dalam proses tersebut.
“Jadi hanya ditaruh, didudukkan, ditaruh saja. Jadi nanti ketika misalnya itu selesai, itu bisa dibongkar dengan mudah. Jadi untuk kunjungan itu lebih kepada kita mempersiapkan fasilitas yang memudahkan kunjungan Presiden Macron agar bisa menikmati keindahan dan kemegahan Borobudur secara keseluruhan,” imbuhnya.
Sebelumnya, video yang memperlihatkan dugaan pemasangan eskalator di Borobudur ramai diperbincangkan di media sosial seperti Instagram dan X.
Dalam tayangan tersebut, tampak penampang yang disebut mirip eskalator berada di salah satu bagian struktur candi. Sementara itu, akses wisatawan ke zona I kompleks Borobudur ditutup hingga Kamis (29/5/2025). (agr/iwh)
Load more