Indonesian Youth SDGs Summit 2025 Dorong Peran Pemuda Wujudkan Kota Berkelanjutan
- IST
Jakarta, tvOnenews.com - Indonesian Youth SDGs Summit (IYSDGs) 2025 sukses diselenggarakan oleh Prodi S1 Ilmu Politik Universitas Bakrie secara luring di Auditorium Abdulrahman Saleh RRI, Jakarta pada Sabtu (24/5/2025).
Dengan mengangkat tema “Future-Ready Cities: Pioneering Sustainable Innovation Through Policy Agenda”, acara ini menjadi momentum penting dalam mendorong peran generasi muda dalam pembangunan kota berkelanjutan terutama menjelang target tujuan Pembangunan berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2030 nanti.
Setidaknya lebih dari 400 peserta hadir dalam forum yang didukung oleh Universitas Bakrie, ALIVE Indonesia, Bakrie Sumatera Plantations, VKTR Teknologi Mobilitas, serta berbagai mitra komunitas dan media.
Acara IYSDGs 2025 dibuka dengan sambutan dari Prof. Dr. Dudi Rudianto, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie, yang menekankan pentingnya peran pemuda dalam merancang pembangunan inklusif dan berkelanjutan.
“Jangan remehkan ide sekecil apapun dari anak muda, karena bisa jadi itulah yang dibutuhkan dunia,” ujar Prof Dudi.
Prof Dudi juga secara spesifik menyoroti bahwa generasi muda memiliki ide yang tak terbatas untuk menciptakan ruang terbuka hijau, sistem transportasi yang inklusif, pemanfaatan limbah industri, teknologi ramah lingkungan, atau bahkan gerakan sosial untuk membangun kepedulian bersama untuk masa depan kota.
"Ide-ide ini adalah landasan penting dari perubahan positif Pembangunan kota,” katanya.
Dilanjutkan dengan sambutan kedua oleh Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta, Dr. Ir. Harris Muhammadun ATD, MM, IPU yang menggarisbawahi komitmen DTKJ dan Pemprov Jakarta untuk mencapai SDGs terutama poin 9 dan 11 melalui upaya inklusivitas mobilitas dan kesetaraan ruang publik.
Sementara itu, sambutan terakhir oleh Lady Diandra, selaku Puteri Indonesia Intelegensia 2024, menyerukan keterlibatan pemuda dalam perumusan kebijakan sebagai wujud nyata transformasi menuju SDGs.
Menurut Lady generasi muda sekarang perlu menjadi desainer kebijakan, aktif turut serta dalam mengidentifikasi masalah yang ada di masyarakat dan memikirkan apa solusi kebijakan yang tepat.
"Dengan demikian, kita sebagai anak muda bisa merancang dan menentukan masa depan kehidupan kita sendiri yang lebih baik. Kita tidak lagi menjadi penonton,” ungkapnya.
Pembukaan dalam sesi pertama melalui keynote speech oleh Pungkas Bahjuri Ali selaku Staf Ahli Menteri Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Kementerian PPN/Bappenas yang menyoroti ketimpangan desa-kota serta pentingnya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Dilanjutkan dengan diskusi panel yang dipaparkan oleh CEO Voltron, Abdul Rahman Elly, mengenai pengembangan infrastruktur ekosistem EV di Indonesia. Dalam paparannya, Elly menekankan seiring pesatnya pertumbuhan jumlah pengguna kendaraan listrik terutama di perkotaan.
"Kita perlu mendorong standarisasi keamanan dan keselamatan dalam ekosistem EV di Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Country CEO Vinfast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, menjelaskan bahwa industri kendaraan Listrik punya kontribusi besar dalam mendorong transportasi inklusif yang ramah lingkungan di perkotaan.
"Saat ini industri semakin kompetitif," ucapnya.
Terakhir, Deliani Siregar dari ITDP menjelaskan konsep Avoid, Shift, Improve” sebagai strategi kota inklusif dari sisi transportasi. Menurutnya, transportasi publik yang berkualitas, terintegrasi, dan mudah diakses adalah kunci keberlanjutan kota.
"Tanpanya warga kota tidak akan punya kesempatan untuk berkembang dan meningkat kualitas hidupnya, roda perekonomian juga akan terganggu,” kata Deilani.
Pembukaan dalam sesi kedua diwakilkan oleh Deputi BRIN, Prof. Dr. Ir. Anugerah Widiyanto, melalui keynote speech yang menyampaikan bahwa kebijakan yang efektif harus inklusif, adaptif, serta berbasis riset yang kuat. Dilanjutkan dengan Talkshow dengan Refina dari Traction Energy Asia dan Andhika Ajie dari Tim Koordinasi Nasional SDGs Provinsi Jakarta yang membahas pentingnya inovasi kebijakan yang relevan dengan konteks lokal. Pembahasan mengenai pemanfaatan bahan bakar rendah emisi seperti biofuel dari minyak jelantah turut menjadi topik diskusi utama sebagai langkah strategis menuju transisi energi.
Sesi ditutup dengan diskusi publik, termasuk usulan kebijakan penggunaan angkutan umum bagi pekerja dan isu ketimpangan infrastruktur antarwilayah.
Menutup acara, Dr. Aditya Batara Gunawan, selaku Ketua Prodi S1 Ilmu Politik Universitas Bakrie, menyimpulkan bahwa kebijakan berbasis data dan partisipasi publik adalah fondasi dari kota yang berkelanjutan. Generasi muda sekarang sudah sangat familiar dengan pentingnya data dan punya energi besar untuk melakukan hal-hal yang berdampak di masyarakat.
"Kedua hal ini modal penting dalam menjaga arah pembangunan kota,” katanya.
Selain itu, Aditya juga menyebutkan bahwa kota masa depan bukan hanya dibangun oleh teknologi, tapi oleh tekad generasi muda untuk menciptakan keadilan, keberlanjutan, dan menjaga harapan. (ebs)
Load more