Hercules Dibuat Pusing Tujuh Keliling, Padahal Sudah Setuju Ormas Bermasalah Dibubarkan Saja, Kini Anak Buahnya Terus-terusan Bikin Onar
- YouTube
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum GRIB Jaya Hercules masih terus diperbincangkan setelah beberapa Waktu lalu membuat pernyataan kontroversial.
Hercules sebelumnya mendadak kembali jadi perbincangan lantaran menyebut Letjen TNI (Purn) Sutiyoso sebagai "bau tanah".
Akibat perkataan itu, masa lalu Hercules sebagai preman turut terseret, banyak pihak yang merasa marah dan menilai Ketum GRIB Jaya itu tidak berubah.
- Instagram Grib
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo sampai menyebut Hercules sebagai preman berbaju ormas.
Selain para purnawirawan TNI, pria bernama asli Rosario de Marshal itu juga mendapatkan banyak kecaman dari aktivis daerah sampai perkumpulan advokat.
Sempat bersikap keras dan tak mau meminta maaf, mantan preman Tanah Abang ini akhirnya melunak.
Perubahan sikap itu muncul setelah ia dihubungi secara langsung oleh Penasihat Khusus Presiden urusan Pertahanan Nasional Dudung Abdurachman.
Sebagai purnawirawan TNI juga, Dudung meminta agar Ketum GRIB Jaya itu meminta maaf terhadap Gatot Nurmantyo dan eks Kopassus Yayat Sudrajat.
Hercules pun tak perlu waktu lama langsung menuruti perintah Dudung. Ia juga menyatakan bahwa ormas bermasalah sebaiknya dibubarkan aja.
Momen dua sosok tersebut dibagikan dalam program Kontroversi Metro TV beberapa Waktu lalu.
Di saat Hercules sudah menyatakan untuk memberantas ormas premanisme, di satu sisi anak buahnya tak berhenti bikin ulah.
Ketum GRIB Jaya ini dibuat pusing tujuh keliling karena muncul lagi kasus yang melibatkan empat anak buahnya di Semarang.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Pol Dwi Subagio, Senin (19/5/2025).
Ia mengatakan, empat orang mengaku sebagai anggota GRIB Jaya tertangkap basah merusak dan merusak pagar milik PT KAI, di daerah Semarang.
Dwi menjelaskan, mulanya PT KAI Daop IV Semarang sengaja memasang pagar seng di sebuah lahan kosong, untuk menandakan bahwa lokasi tersebut ada pemiliknya.
Pemasangan pagar tersebut dilakukan PT KAI pada Juli 2024 lalu.
Load more