Hendropriyono Terang-terangan Pasang Badan ke Hercules, Tak Disangka Berani Sebut Ketua Umum GRIB Jaya Itu...
- dok.Istimewa Julio Trisaputra
Jakarta, tvOnenews.com - Pria bernama lengkap Rosario de Marshal atau biasa dikenal dengan sebutan Hercules kini tengah menjadi sorotan sejumlah pihak.
Sosok Hercules memang seolah-olah selalu menjadi pro kontra, tetapi ternyata tak banyak masyarakat tahu soal kepribadian aslinya ini.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Tahun 2001-2004, AM Hendropriyono terang-terangan membongkar sosok Hercules yang selalu menjadi perbincangan masyarakat.
Hendropriyono menyebutkan, Hercules justru memiliki jasa yang cukup besar untuk bangsa Indonesia.
Salah satu jasa Hercules untuk Indonesia kala pria berusia 57 tahun itu terlibat dalam perang Timor Timur.
Hercules saat itu ditugaskan sebagai Tenaga Bantuan Operasi (TBO) di Timor Timur bersama para tentara TNI.
"Dia dulu juga sebagai TBO (Tenaga Bantuan Operasi), kemudian partisan, itu ikut bahu-membahu bersama kita melaksanakan tugas negara. Waktu itu di Timor Timur yang sekarang menjadi Timor Leste," ujar Hendropriyono dikutip dari YouTube Kilat Media, pada Senin (19/5/2025).
Dia menceritakan saat konflik pecah sehingga Timor Leste menjadi negara merdeka, banyak orang yang berganti kewarganegaraan, namun Hercules memilih tetap setia kepada Republik Indonesia.
"Di medan pertempuran, itu tercatat banyak juga jasa dia yang sampai kakinya buntung, dia kan orang berkaki buntung satu, tangannya juga satu, matanya juga satu," tegasnya.
Hendropriyono menilai Hercules tidak akan berada dalam dunia kekerasan atau menjadi preman jika tidak terpaksa demi mempertahakan kehidupannya.
"Kalau dia bisa milih, dia tidak akan menjadi preman. Tapi dia menjadi preman karena tidak ada orang yang mau terima dia kerja dengan kaki buntung, tangan buntung dan mata satu (yang sehat). Mungkin tidak ada jalan lain kecuali jalan preman. Itu kan yang harus kita lihat," ungkap Hendropriyono.
Namun, Hendropriyono juga menyarankan agar Hercules harus bisa memperbaiki diri dan memperbaiki organisasinya.
Hendropriyono menilai sikap Hercules yang seperti ini sebenarnya tidak lepas dari kondisi sosial masyarakat yang terjadi di sekitarnya.
"Kita ajarkan bagaimana caranya merubah diri. Dia juga kan sudah minta maaf ya kalau saya enggak keliru. Saya rasa dia harus memperbaiki diri dan kita juga berkaca diri mengapa hal ini bisa terjadi. Kembali ke kita saja," pungkasnya.
Load more