PAPPRI Sumut Desak Polda Sumut Bebaskan 10 Orang yang Ditangkap di Yanglim Plaza: Teman Kami Hanya Bekerja di Bidang Musik
- istimewa
Medan, tvonenews.com – Sekretaris DPD Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Sumatera Utara, Winwin Yestika, angkat bicara terkait penangkapan 10 orang yang diduga terlibat dalam praktik perjudian batu guncang.
Penangkapan itu dilakukan usai Polda Sumatera Utara (Polda Sumut) menggerebek lokasi yang diduga menjadi lokasi praktik perjudian di food court Yanglim Plaza, Kota Medan, Sabtu 30 April 2025.
Adapun inisial 10 orang itu yakni S, RH, S, COS, FA, MJ, Z, RP, W, dan AK. Beberapa orang di antaranya merupakan musisi.
Menurut Winwin, beberapa musisi tengah mengisi acara di lokasi tersebut saat penggerebekan berlangsung.
Ia menegaskan bahwa tempat tersebut bukan area perjudian, melainkan food court yang menyediakan hiburan bagi pengujung berupa batu guncang.
“Batu guncang merupakan hiburan yang disajikan pihak pengelola. Kami berharap kepolisian dapat melihat ini secara objektif,” ucap Winwin di Medan, Selasa (13/05/2025).
Winwin menyayangkan tindakan kepolisian yang dianggap tebang pilih.
Ia menuntut keadilan bagi para musisi yang ditangkap saat sedang menjalankan profesinya.
"Kalau memang itu dianggap tempat perjudian, maka tempat-tempat lain juga harus ditindak. Jangan hanya tempat ini saja,” katanya.
Lebih lanjut, Winwin menyebut bahwa permainan batu guncang adalah bagian dari budaya Melayu dan Minang.
Batu guncang juga terdapat di wilayah lain seperti Sumatera Barat.
"Teman-teman kami bekerja di bidang musik, bukan melakukan kejahatan,” tegasnya.
PAPPRI Sumut bersama komunitas musik lainnya berencana menggelar aksi turun ke jalan untuk menuntut keadilan atas peristiwa tersebut.
"Kami bersama komunitas musik lainnya akan berkumpul bersama untuk menuntut keadilan. Kami mungkin akan turun ke jalan. Aktivitas teman-teman kami yang ditangkap itu adalah bekerja di bidang musik," ujarnya.
Sementara itu Dilla yang merupakan istri dari tersangka S mengatakan jika suaminya merupakan pengawas di lokasi food court tersebut. Dilla menegaskan jika tak ada penukaran uang sebagai indikasi adanya praktik perjudian di lokasi batu guncang tersebut.
Ia juga mempertanyakan alasan Polda Sumut yang membebaskan 19 orang dari sebelumnya 29 orang yang ditahan.
Load more