Eks Anak Buah Hercules di Tanah Abang Bicara Jujur Soal Masa Lalu Ketum GRIB Jaya Itu, Ternyata Sang Mantan Preman Itu...
- Instagram @nikookilikily
Jakarta, tvOnenews.com - Nama Ketua Umum GRIB Jaya Hercules Rosario Marshal belakangan menjadi sorotan usai perkataannya tentang purnawirawan TNI.
Hercules sempat berseteru dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Ia menyebut purnawirawan TNI itu sebagai 'bau tanah'.
Meski sudah minta maaf, nampaknya kontroversi Hercules masih belum berakhir. Ia sempat disorot karena berani menantang Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Kecaman demi kecaman didapatkan oleh Hercules. Belum lagi soal pembakaran mobil polisi yang dilakukan oleh anggota GRIB Jaya di Depok beberapa waktu lalu.
Meski sampai saat ini tak ditemukan bukti keterlibatan sang mantan preman terhadap pembakaran mobil polisi itu, ia tetap mendapatkan banyak tudingan buruk.
Kini giliran mantan anak buah Hercules ketika masih merajai Tanah Abang yang berbicara. Sosok itu adalah Nikolas Johan Kilikily, mantan preman yang kini bertaubat dan menjadi praktisi hukum dan pengusaha.
Sebagai mantan tangan kanan sang mantan preman, Nikolas mengungkapkan kelakuan pemimpinnya itu di masa lalu.
Dikutip dari tayangan YouTube Nusantara TV berjudul 'Ormas Bikin Resah, Susno Duadji Tegas: Polisi Jangan Takut, Gak Boleh Kalah', Nikolas menceritakan tentang masa lalunya ketika masih menjadi preman di Tanah Abang.
"Saya jujur aja, saya ini produk aslinya Bang Hercules di Tanah Abang," ujar Nikolas, dalam tayangan YouTube tersebut.
Kejadian itu berlangsung sekitar tahun 1990-an. Nikolas mengkisahkan kala itu pemimpinnya masih mendapatkan jatah Rp500 sehari di Tanah Abang.
"Jadi dari Bang Hercules masih dapat jatah 500 perak di Tanah Abang, saya sudah nongkrong di sana, tahun 1990-an," kata dia.
Dirinya pun tak membantah bahwa di masa lalu adalah seorang preman, termasuk juga kelompoknya.
Tak memiliki pekerjaan namun memalak warga dan pedagang di sekitar Tanah Abang adalah aktivitasnya sehari-hari.
Namun, kini ia mengatakan bahwa aktivitas itu tak lagi dilakukannya. Menurutnya, dirinya sekarang adalah seorang mantan preman.
Nikolas juga tidak setuju jika masih ada orang yang mengatakan bahwa dirinya atau Hercules adalah seorang preman.
"Makanya jangan dibilang bahwa ormas itu selalu dengan preman, seperti Bang Hercules dibilang preman. Enggak selamanya dia preman. Saya sendiri mantan preman juga," katanya menegaskan.
Selama ini, ia tahu persis perjalanan spiritual mantan pemimpinnya itu. Meksi dulu terkenal bengis dan ditakuti, namun kini sosok Hercules menjadi mualaf yang banyak beramal.
Nikolas mencontohkan, Ketum GRIB Jaya itu kini rajin memberangkatkan umrah orang-orang.
Menurutnya, jika masih menjadi preman, mantan pemimpinnya itu tidak akan melakukan amalan-amalan baik.
"Saya tahu persis beliau dan beliau ini kan sudah mualaf, sudah berangkatkan orang umrah. Kalau preman mana mau berangkatkan orang umrah," katanya lagi.
Tak bisa dipungkiri bahwa seringkali anggota ormas melakukan kekerasan yang merugikan nama organisasinya sendiri.
Namun, menurut Nikolas hal ini merupakan masalah individu. Dirinya menilai, ormas sebenarnya memiliki tugas pokok dan fungsi yang baik.
Oleh karenanya, ia menegaskan bahwa sebaiknya anggota ormas bermasalah dilakukan pembinaan. Bukan justru makin dikecam dan dikatai preman.
"Nah, siapa yang bina? Kalau di pusat ya mulai dari Menteri Dalam Negeri, kalau di daerah ya kepala daerah yang harus membina mereka. Ini kan masalah perut. Sensitif," katanya lagi. (iwh)
Load more