Hikmahbudhi Tolak Pelepasan Lampion di Perayaan Waisak Borobudur
- Ist
Hal demikian waisak yang dinilai memiliki esensi untuk memperingati 3 peristiwa penting malah menjadi ladang komersialisasi seharusnya penyelenggara harus lebih bijaksana demi khidmat dan lancarnya acara yang sekali setahun itu.
"Bunyi Biaya Rp.500 ribu, sebagai bentuk donasi atau dana, akan tetapi dipatok harga. Hal ini menunjukkan bisnis merambah dalam perayaan keagamaan, berapa banyak keuntungan dari menjual lampion tersebut?. Tahun ini diperkirakan terjual 2500 lampion, yang mana per orang membayar 500 ribu, selain itu, menerbangkan lampion tidak per orangan akan tetapi kelompok, satu kelompok lampion terisi 4 orang artinya 1 lampion bisa senilai Rp.2 juta, nilai yang sangat fantasis, bahkan jika diakumulasi bisa sampai milyaran," tandas Dahnan.
Dengan demikian, Hikmahbuddhi menolak adanya pelepasan lampion di Candi Borobudur karena dapat merusak Cagar Budaya, menyebabkan rusaknya lingkungan, dan dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan dan situs warisan budaya Candi Borobudur. "Serta Hikmahbudhi mengkritik keras terhadap komersialisasi lampion pada kegiatan waisak borobudur memiliki tinggi resiko tinggi terhadap kerugian banyak orang. (ebs)
Load more