Kasus Gangguan Mental Pada Anak Muda Meningkat, Bakrie Center Foundation Dukung Edukasi Kesehatan Mental
- ANTARA
Imran menyampaikan, anak muda menjadi kelompok yang sangat penting untuk dirangkul dan diedukasi agar bisa menyadari jenis-jenis gangguan mental sejak dini.
“Kami mempromosikan program yang bersifat preventif, kuratif, hingga rehabilitatif. Implementasi yang dilakukan generasi muda dapat melalui peningkatan literasi mengenai gejala masalah kesehatan jiwa sebagai upaya pencegahan, termasuk bagaimana cara merespon individu yang mengalami depresi, seperti kemampuan untuk memperhatikan, mendengarkan, dan menghubungkan individu tersebut kepada seorang profesional,” tutur Imran.
Dialog terbuka turut didukung oleh Bakrie Center Foundation (BCF), sebagai lembaga non pemerintah yang peduli terhadap isu-isu kepemudaan.
BCF mengajak 30 SDGs Heroes yang merupakan peserta magang Campus Leaders Program (CLP) batch 10, untuk terlibat aktif dalam sesi diskusi.
Sebanyak 100 mahasiswa Universitas Bakrie dan 30 SDGs Hero CLP batch 10, juga terlibat langsung dalam diskusi interaktif dan menyuarakan pandangan mereka terkait pentingnya menjaga kesehatan mental.
“Menjaga kesehatan mental sangat penting, sebagaimana pentingnya menjaga diri kita untuk tetap sehat. Terlebih ketika menjalani kehidupan perkuliahan yang cukup berat. Kesehatan mental tidak hanya datang dari diri kita, tetapi juga dari lingkungan yang positif,” tutur Irene, seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie.
Mahasiswa merupakan agen perubahan (agent of change) yang mampu meningkatkan literasi kesehatan mental melalui pendekatan edukatif dan advokatif.
Peran mereka krusial dalam menciptakan lingkungan yang aman dan suportif, terutama bagi kelompok rentan dan rekan sebaya.
“Isu mental health masih menjadi perhatian penting kita semua hingga detik ini. Civitas akademika seperti guru dan dosen juga ikut bertanggungjawab terhadap isu ini.” tambah Dian, salah satu dosen Universitas Bakrie.
Melalui acara ini diharapkan anak muda terutama mahasiswa, dapat termotivasi untuk mengambil peran aktif dan mampu melakukan pembinaan terhadap isu kesehatan mental melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sehingga, informasi mengenai kesehatan mental dapat lebih tersebar luas dan tidak lagi dianggap tabu. (*)
Load more