Gubernur Pramono Ingin Sebutan RSUD di Jakarta Diubah Jadi Rumah Sakit Internasional, Ini Alasannya
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo menginginkan agar nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta diganti menjadi Rumah Sakit Internasional.
Menurut Pramono, kata RSUD itu mengecilkan rumah sakit itu sendiri.
Dia pun memberi contoh, seperti RSUD Tarakan yang memiliki fasilitas rumah sakit terbilang sangat bagus. Namun, lanjut Pramono, penamaan RSUD membuat tingkat RSUD Tarakan menjadi menurun.
Oleh karena itu, Pramono ingin agar sebutan RSUD diganti menjadi Rumah Sakit Internasional.
"Dalam rapat, saya memutuskan 'sudah nggak boleh lagi pake kata RSUD' karena memakai kata RSUD itu mengecilkan diri sendiri," kata Pramono Anung dalam keterangannya, Sabtu (19/4).
"Kenapa tak dinaikkan saja menjadi Rumah Sakit Internasional Tarakan. Pasti akan beda. Termasuk usulan RSUD Cakung. Atau nama-nama yang kita sepakati, karena banyak RS di Jakarta yang mau diubah namanya. Misalnya menjadi RS Ali Sadikin atau yang lain. Nanti kita sepakati bersama," tambahnya.
Sebelumnya dalam rapat terbatas, Pramono juga mengingatkan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta agar pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cakung di Jakarta Timur tidak mengalami keterlambatan.
Pramono menargetkan RSUD Cakung dapat mulai beroperasi pada akhir 2026.
Ia juga menekankan pentingnya melakukan perubahan citra terhadap rumah sakit tersebut guna menghadirkan harapan baru bagi warga Jakarta.
Pramono berharap, RSUD Cakung bisa tampil sebagai rumah sakit modern yang mampu membangun kepercayaan masyarakat dalam layanan pengobatan.
Ia menyoroti persepsi negatif yang selama ini melekat pada rumah sakit tersebut, karena letaknya di kawasan padat penduduk.
Untuk itu, ia mendorong Dinkes DKI Jakarta agar mengubah citra RSUD Cakung menjadi rumah sakit dengan keunggulan khusus yang bisa menjadi kebanggaan warga. (ant/dpi)
Load more