Syahduddi menyebut terdapat 161 pemuda yang berasal dari Kota Semarang.
Sementara 117 orang lainnya berasal dari luar Kota Semarang, seperti Kabupaten Kendal, Semarang, Pati, Kudus, Boyolali, Grobogan, Demak, Temanggung, serta Kota Salatiga.
Aksi ratusan pemuda tersebut, lanjut Syahduddi, telah mengganggu ketenangan masyarakat di bulan Ramadhan. (ant/dpi)
Load more