DPR Kritik Keras soal Pemerintah Hapus Kebutuhan Perawat Haji 2025 dan Pengurangan Hari Bimtek Petugas
- tvOnenews.com/Syifa Aulia
Jakarta, tvOnenews.com - Komisi VIII DPR RI mempernasalahkan sejumlah persiapan penyelenggaraan ibadah haji 2025 yang ikut terkena efisiensi.
Hal ini disampaikan dalam rapat Komisi VIII DPR RI bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Awalnya, anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Achmad, mempersoalkan adanya pengurangan tenaga medis yang akan diikutkan pada ibadah haji 2025.
Dia menyayangkan peniadaan perawat pada penyelenggaraan haji tahun ini.
Padahal, penyelenggaraan haji tahun lalu membawa saru dokter dan dua perawat.
“Masalah tenaga medis. Kalau tahun lalu tenaga medis itu kan dokter satu perawat dua. Nah, tahun ini hanya dokter saja perawatnya tidak ada,” kata Achmad di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).
Dia meminta pemerintah tetap membawa perawat untuk mendampingi dokter dalam mengurus jemaah haji 2025.
“Ini juga mohon nanti untuk petugas TPHD-nya itu juga diikutkan perawat. Enggak mungkin dokter itu langsung menangani. Jadi kami minta itu perawat didampingi,” tegas Achmad.
Selain itu, anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PDIP Selly Andriany Gantina juga mempertanyakan pemangkasan hari bimbingan teknis (Bimtek) petugas haji.
“Saya mendapatkan informasi bahwa bimbingan teknis untuk petugas haji yang biasa 10 hari menjadi 5 hari ya, ada pengurangan,” kata Selly.
Dia juga khawatir pengurangan hari pelaksanaan bimtek akan berdampak terhadap kinerja petugas haji nanti.
Terlebih, jumlah petugas haji tahun ini lebih sedikit dari tahun 2024.
“Yang sudah-sudah saja tahun sebelumnya, mereka tidak maksimal melakukan pekayanan kepada para jamaah,” tandas Selly.(saa/lkf)
Load more