Setelah Sritex, Kini Nasib Ribuan Karyawan Yamaha dan Sanken Terancam PHK! Begini Kata Menaker
- Dok. Yamaha Indonesia
Jakarta, tvOnenews.com – Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia semakin meluas. Setelah PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) mengalami pailit dan merumahkan ribuan pekerja, kini giliran perusahaan besar seperti Yamaha dan Sanken yang turut menjadi sorotan.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, menegaskan bahwa pemerintah tengah berkomunikasi dengan kedua perusahaan tersebut untuk memastikan langkah PHK dilakukan sesuai prosedur.
“Ya, itu kan case by case ya. Tadi yang saya katakan memang ada beberapa industri kita karena kondisi global, kemudian kesulitan pasar dan seterusnya,” ujar Yassierli di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/3).
- dok. BPMI Istana Negara
Ia menekankan bahwa PHK seharusnya menjadi opsi terakhir dalam menghadapi tekanan ekonomi global.
“Kami dari pemerintah tetap berharap ya PHK itu adalah langkah terakhir. Kami sedang berkomunikasi sebenarnya dengan Yamaha dan Sanken,” jelasnya.
Pemerintah saat ini tengah meninjau apakah langkah PHK di perusahaan-perusahaan tersebut sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Kami ingin pastikan bahwa proses menuju PHK-nya itu sudah sesuai dengan aturan atau belum,” kata Yassierli.
Meski ada tren PHK di beberapa sektor industri, Yassierli tetap optimistis bahwa perekonomian Indonesia masih memiliki titik cerah.
“Tapi yang saya katakan tadi, di lain sisi sebenarnya beberapa industri juga tumbuh di Indonesia. Jadi ini harus balance,” ujarnya.
Ketika ditanya mengenai arahan khusus dari Presiden Prabowo Subianto terkait ancaman PHK massal di berbagai sektor, Yassierli merujuk pada pernyataan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi yang telah lebih dulu memberikan penjelasan.
“Tadi kan sudah disampaikan tadi? Udah disampaikan tadi Pak Mensesneg ya. Makasih ya,” tutupnya.
Dengan kondisi ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian, ribuan pekerja Yamaha dan Sanken kini menghadapi masa depan yang belum jelas.
Pemerintah diharapkan dapat memberikan solusi konkret agar industri tetap bertahan tanpa harus mengorbankan banyak tenaga kerja.
Sebelumnya, PT Sanken Indonesia dipastikan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran karena pabriknya di Kawasan Industri MM2100 Cikarang, Bekasi, akan ditutup total pada Juni 2025.
Load more