“Pak Presiden menginginkan adanya unlocking dari investasi yang sudah ada di infrastruktur agar dananya banyak didistribusikan ke masyarakat luas. Tentu saja UMKM memegang peran penting di dalamnya. Kami sangat menyoroti hal tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga menyinggung bagaimana ketidakpastian di sektor keuangan telah membuat sejumlah fund besar seperti Taspen dan BPJS Dana Pensiun ragu untuk berinvestasi.
Kasus-kasus keuangan sebelumnya, seperti kerugian besar di BPJS Ketenagakerjaan, menjadi salah satu faktor yang membuat lembaga keuangan lebih berhati-hati dalam menyalurkan dana mereka.
Sebagai mitra pemerintah, Kadin berkomitmen untuk terus mencari solusi atas persoalan likuiditas ini. Anindya menekankan bahwa sinergi antara regulator, perbankan, dan dunia usaha sangat diperlukan agar pendanaan bagi sektor riil bisa kembali lancar.
“Ini membutuhkan pemikiran lebih lanjut. Kita harus mencari jalan agar pendanaan bisa mengalir ke sektor usaha, bukan hanya terserap di instrumen keuangan,” tuturnya.
Dengan tantangan yang ada, Anindya tetap optimistis bahwa peluang untuk memperbaiki kondisi ini masih terbuka lebar.
“Kondisi ekonomi memang penuh tantangan, tetapi peluangnya juga banyak. Kita hanya perlu memastikan kebijakan yang ada bisa berjalan efektif dan mendukung dunia usaha,” pungkasnya. (agr/ree)
Load more