Filmnya Diboikot Penonton, Abidzar Akhirnya Minta Maaf: Pelajaran yang Sangat Berharga
- Instagram @abidzar73
Jakarta, tvOnenews.com - Nama anak Ummi Pipik dan Alm Uje, Abidzar Al-Ghifari belakangan ini menjadi sorotan hangat lantaran ucapannya saat menyinggung film terbarunya.
Diketahui, Abidzar didapuk menjadi pemeran utama di film hasil adaptasi Webtoon dan Drama Korea populer Business Proposal.
Namun belakangan ia mendapatkan cibiran dari penggemar K-Drama lantaran beberapa pernyataannya yang kontroversi.
Ia pun lantas menuliskan permintaan maaf kepada semua pihak atas sikapnya.
"Saya mohon maaf untuk semua yang telah tersakiti atas sikap, perbuatan dan ucapan saya yang salah. Terimakasih buat kalian semua sudah memberikan saya pelajaran yang sangat berharga," tulis Abidzar di akun Instagramnya.
"Hal ini menjadi pembelajaran yang besar untuk aya dalam berproses menjadi seseorang yang dewasa dan bijaksana," sambungnya.
Tak hanya Abidzar, Falcon Pictures juga tampak menuliskan permintaan maaf.
Dalam unggahannya, disebutkan bahwa tim telah melakukan yang terbaik selama proses produksi.
"Webtoon ini kami adaptasi karena kecintaan kami terhadap ceritanya, baik dalam versi webtoon dan serial. Oleh karena itu, kami berhati-hati dalam prosesnya," tulis Falcon Pictures di akun Instagramnya.
Mereka juga menyebut dalam pembuata karya remake ini, pemain ditemani oleh 20 seniman yang ikut memantau semua prosesnya.
"Hasil adaptasi ini adalah hasil kerja dan usaha lebih dari 100 orang kru dan 20 seniman, muda dan senior, termasuk Eyang Slamet Rahardjo, Pakde Indro Warkop, dan mbak Indy Barends - yang mengerjakan cerita ini dengan hati - dan sangat hati-hati," lanjutnya.
"Dalam prosesnya, setiap hari mereka ke lokasi syuting dengan mindset: memberikan penampilan terbaik dan usaha terbaik untuk merayakan cerita ini," sambungnya.
Falcon Pictures juga membantah soal sikap sombong Abidzar. Pihaknya juga menyebut apa yang dilakukan anak Ummi Pipik dan Alm Uje itu adalah bagian dari pendekatan karakter.
"Berita mengenai cast yang tidak menyaksikan serialnya terlebih dahulu, bukan berakar kesombongan, tapi berakar dari pemilihan pendekatan akting. Seniman memiliki banyak cara (dan semua cara, valid) dalam melakukan pendekatan terhadap cerita," bebernya.
Load more