Pakai Sistem Slot di Grup WA, Wanita Pelaku Penipuan Ponzi Modus Arisan Duos Raup Keuntungan Segini dari Setiap Korban
- tvOnenews.com/Adinda Ratna Safira
Jakarta, tvOnenews.com - Polisi mengungkap fakta baru dibalik penangkapan wanita berinisial SFM (21) yang melakukan penipuan dengan skema ponzi modus arisan duos yang merugikan puluhan korban.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan bahwa pelaku mengambil keuntungan bervariasi dari para korban yang melakukan investasi. Bahkan pelaku mengambil keuntungan bisa mencapai Rp2 juta per korban.
“Dari setiap investor rata-rata keuntungan yang didapatkan adalah Rp50 ribu sampai Rp2 juta rupiah,” kata Ade Ary, di Polda Metro Jaya, pada Sabtu (18/1/2025).
Lebih lanjut Ade Ary menyebutkan bahwa terdapat 85 orang yang menjadi korban dalam peristiwa ini. Para korban juga ditawarkan oleh pelaku untuk melakukan investasi itu bervariasi mulai dari Rp1 juta hingga Rp5 juta.
“Skema promosi investasi ini dengan istilah dana pinjaman (Dapin) menggunakan sistem slot Rp1 juta jadi Rp1,4 juta, ada Rp1 juta menjadi Rp1,8 juta dan lain sebagainya. Kemudian Membuat penawaran keuntungan dana pinjaman ini tiap slot Ada yang 10 hari, ada yang 15 hari, ada yang 20 hari,” terang Ade Ary.
Dalam kesempatan yang sama, Kasubdit IV Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Herman WS menuturkan bahwa dalam peristiwa ini, para korban mengalami kerugian mencapai Rp20 juta.
“Rata-rata kerugian (korban) Rp10-20 juta per orang,” ucap Herman.
Sementara itu Herman menyebutkan bahwa pelaku menggunakan hasil keuntungan tersebut untuk keperluan pribadi.
“Untuk sementara yang bersangkutan selama ini menggunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan membeli beberapa barang yaitu berupa mobil, membangun laundry, dan alat-alat rumah tangga lainnya,” jelas Herman.
Untuk diketahui, Seorang wanita berinisial SFM (21) diringkus tim Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya usai melakukan penipuan skema ponzi modus arisan duos.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan bahwa tersangka berperan sebagai pengelola arisan yang menjanjikan keuntungan kepada para korban.
“Jadi pelaku sebagai pengelola, inisialnya SFM (21), seorang ibu rumah tangga melakukan aksinya sejak September 2024 dan bertindak selaku pengelola dan menawarkan produk investasi melalui Whatsapp, kemudian menjanjikan keuntungan kepada para investor dan juga peminjam dana,” kata Ade Ary, di Polda Metro Jaya, pada Sabtu (18/1/2025).
Load more