Pemicu Pegawai Toko Roti Dianiaya Diduga Anak Bos di Jaktim Ternyata gegara Menolak Disuruh Antar Makan

Jakarta, tvOnenews.com - Polisi masih menyelidiki peristiwa penganiayaan terhadap wanita pegawai toko roti oleh diduga anak bosnya di kawasan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.

Kasie Humas Polres Metro Jakarta Timur AKP Lina Yuliana mengungkapkan, peristiwa itu bermula saat korban diminta tolong oleh terduga pelaku untuk mengantarkan makanan.

“Awalnya terlapor minta tolong kepada korban untuk nganterin makanan terlapor ke kamar pribadi terlapor,” kata Lina kepada wartawan, Jumat (13/12).

Kemudian, korban menolak permintaan terduga pelaku dengan alasan bukan pekerjaannya.

“Dan korban tidak mau yang dikarenakan bukan pekerjaannya,” ungkap Lina.

Selanjutnya,Lina mengatakan, atas penolakan tersebut, terlapor marah dan melakukan kekerasan terhadap korban.

“Terlapor marah dan mengambil 1 buah kursi yang dilemparkan ke arah korban dan mengenai kepala dan bahu korban,” terangnya.

Sementara itu, atas perbuatan terlapor, kepala bagian sebelah kiri korban luka sobek.

Untuk diketahui, peristiwa itu juga diunggah pada media sosial X dalam akun @OmJ_JeNggot, Kamis (12/12) sekitar pukul 14.37 WIB.

“No Viral No Justice. Seorang Bos Roti di Jakarta Timur Menganiaya Pegawai hingga Berdarah bahkan Bos tersebut sampe melempar pegawainya dengan Kursi. Sudah dua bulan kejadian tapi pelaku belum juga tersentuh Hukum padahal korban sudah Melapor dan bikin laporan kekepolisian,” tulis keterangan dalam akun.

Terlihat dalam rekaman video tersebut awalnya pegawai roti berada di meja kasir. Kemudian tampak seorang pria bebadan gempal mendatangi pegawai tersebut sambil mencaci maki.

Kemudian, terduga pelaku terlihat melemparkan kursi hingga mesin pembayaran uang elektronik ke arah kepala pegawai. Alhasil, pegawai mengalami luka-luka pada bagian kepalanya.

Sementara itu, tertulis keterangan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada 17 Oktober 2024 sekitar pukul 21.00 WIB. Peristiwa terjadi saat korban tengah shift bersama seorang rekannya. 

Terduga pelaku datang ke toko dan memesan makanan melalui ojek online. Kemudian korban diminta untuk mengambil pesanan tersebut dan mengantar ke kamar pribadi pelaku yang ada di lokasi. Namun, korban menolak lantaran tengah bekerja dan takut terhadap pelaku. (ars/dpi)