Semarang, tvOnenews.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Eddy Hartono, S.I.K., M.H., melakukan kunjungan kerja ke SMAN 13 Semarang, Jawa Tengah.
Kepala BNPT menyinggung Sekolah Damai merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme.
Menurutnya, program sekolah damai merupakan inisiasi BNPT bersama Wahid Foundation sejak tahun 2017 yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian di lingkungan sekolah.
"Pelaksanaan program ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, yang mewajibkan pemerintah untuk melakukan upaya pencegahan," ujar Eddy dalam keterangannya, Jumat (13/12/2024).
Dia juga mengingatkan pentingnya keberlanjutan program ini karena kontribusinya strategis dalam membentuk generasi penerus bangsa.
“Nah, berkesinambungan (program sekolah damai) perlu kita terus perkuat supaya kolaborasi kita ini bisa menciptakan generasi-generasi muda yang ke depan menjadi generasi yang bisa diandalkan, karena Indonesia Emas, ya ditentukan hari ini,” tegasnya.
Oleh karenanya, SMAN 13 Semarang diapresiasi karena dianggap berhasil menjadi model dalam menerapkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian di sekolah.
"Saya sangat berbahagia melihat SMAN 13 mampu mengimplementasikan prinsip-prinsip sekolah damai dengan baik. Sekolah ini menjadi role model yang diharapkan dapat diadopsi oleh sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia," terangnya.
BNPT sangat berharap program Sekolah Damai dapat terus berkembang dan menginspirasi seluruh sekolah di Indonesia untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, damai, dan inklusif.
"Prinsip pencegahan tindak pidana terorisme harus dilaksanakan secara sistematis, terpadu, dan berkesinambungan," tegas dia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Wahid Foundation, Mujtaba Hamdi, menambahkan pentingnya pengembangan program Sekolah Damai agar dapat direplikasi secara luas.
Mujtaba turut menyebutkan sekolah tidak hanya berperan sebagai tempat untuk memperkuat aspek kognitif, tetapi juga memiliki fungsi penting dalam membentuk budi pekerti dan karakter yang sejalan dengan cita-cita Indonesia Emas 2045.
"Kami masih akan terus mengembangkan Sekolah Damai agar bisa direplikasi sebanyak mungkin sekolah di berbagai wilayah. Nah saat ini yang sedang kami kembangkan adalah sistem digitalnya. Kita sebut sebagai learning management system. Ketika itu sudah final nanti akan bisa digunakan oleh makin banyak Sekolah Damai di Jawa Tengah, Pulau Jawa, maupun di luar Pulau Jawa," pungkas Mujtaba.(lkf)
Load more