Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan Nusa Tenggara Timur (NTT) akan dijadikan daerah produksi garam untuk memenuhi kebutuhan industri.
Sejauh ini, Trenggono mengaku bahwa Indonesia masih keteteran untuk memenuhi kebutuhan garam industri. Sehingga, impor pun terus dilakukan.
Namun, pemerintah mencoba memutar otak agar kebutuhan garam untuk industri terpenuhi namun berasal dari dalam negeri.
Salah satunya menjadikan NTT sebagai daerah yang akan memproduksi garam industri.
Trenggono mengatakan, pemilihan daerah tersebut bukan tanpa alasan, sebab NTT sendiri memiliki suhu yang cukup baik untuk menghasilkan garam kualitas terbaik.
"Jadi secara teknologi sebetulnya gampang sekali. Lahannya juga sangat tersedia. Di Nusa Tenggara Timur,' katanya kepada awak media di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Ia menuturkan, bahwa ada kemiripan suhu di NTT dengan wilayah di dekat Darwin di Australia. Diketahui, diwilayah tersebut produksi garam mencapai 10 juta ton per tahun.
"Disana ada di sekitar Darwin, di dekat Darwin itu kira-kira produksi garamnya Australia yang produksinya kira-kira sekitar 10 juta ton setiap tahun. Nah, itu sangat dekat. Dan cuacanya sama," tuturnya.
"Jadi Darwin juga cuacanya sama dengan di Indonesia. Jadi artinya kalau di Nusa Tenggara Timur, di NTT kira-kira sekitar 8 bulan waktu panasnya. Dan itu kita bisa lakukan," sambungnya.
Oleh karena itulah Trenggono optimis bahwa Indonesia sangat realistis untuk menyetop impor garam industri di Tahun 2027.
"Sangat realistis selama kemudian dukungan pendanaannya siap. Tapi saya sudah lapor kepada Bapak Presiden, Bapak Presiden mengatakan untuk segera dilakukan," tandasnya. (aha/raa)
Load more