Jakarta, tvOnenews.com - Adam, salah satu korban luka dalam insiden penembakan oleh anggota Satres Narkoba Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin, bocorkan detik-detik Aipda Robig dor 3 pejalar SMK di Semarang.
Kata dia, bahwa tidak ada tawuran atau serempetan motor sebelum kejadian berdarah pada Minggu (24/11/2024) dini hari.
Peristiwa itu menewaskan Gamma Rizkynata Oktafandy (GOR), siswa SMKN 4 Semarang, serta melukai Adam dan Satria.
Hal ini diungkapkan Adam saat didampingi kuasa hukumnya di SMKN 4 Semarang pada Senin (9/12/2024).
Menurutnya, ia bersama rombongan siswa lainnya sedang dalam perjalanan pulang setelah makan bersama.
Adam menjelaskan bahwa rombongan mereka terdiri dari tiga motor.
Gamma dan rekannya berada di motor pertama, dua orang lainnya di motor kedua, sementara Adam berboncengan dengan Satria di motor ketiga.
Ia memastikan tak ada insiden serempetan motor dengan Aipda Robig sebelum penembakan terjadi.
"Habis makan kami pulang bareng. Enggak ada serempetan, kalau serempetan pasti jatuh," ujarnya.
Adam mengaku kaget ketika melihat Aipda Robig tiba-tiba menodongkan pistol ke arah rombongan mereka.
Ia juga menyebut bahwa tembakan pertama dilepaskan ke arah Gamma yang berada di motor paling depan.
"Awalnya iring-iringan, terus lihat ada yang nodong pistol. Kami semua langsung ngebut. Saya di belakang, makanya agak tertinggal," jelasnya.
Adam baru menyadari dirinya terkena tembakan setelah merasa nyeri di bagian dada, sementara Satria yang diboncengnya mengalami luka tembak di tangan.
Menurut Adam, setelah kejadian tersebut, mereka semua bubar dan pulang ke arah masing-masing. Ia tidak mengetahui nasib Gamma hingga keesokan harinya.
"Baru Magrib dapat kabar kalau Gamma meninggal. Waktu itu kami sudah tidak saling komunikasi," katanya.
Insiden penembakan ini telah memicu prarekonstruksi oleh pihak kepolisian untuk menggali fakta.
Adam turut diminta hadir dalam proses tersebut, namun ia mengaku tidak memahami detail hasil prarekonstruksi.
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menyatakan bahwa Aipda Robig menembak untuk membubarkan tawuran dan karena merasa terancam serangan senjata tajam.
Klaim ini bertolak belakang dengan kesaksian korban dan keterangan pihak keluarga serta sekolah Gamma, yang menegaskan bahwa siswa tersebut bukan pelaku tawuran.
Aksi penembakan ini juga terekam kamera pengawas (CCTV) di lokasi, menambah sorotan terhadap dugaan pelanggaran prosedur oleh Aipda Robig yang kini tengah menjalani sidang etik di Mapolda Jateng. (aag)
Load more