Terbukti Bawa Angin Segar untuk Ekonomi Indonesia, Menko Airlangga Dukung Hilirisasi Nikel
- Antara Foto
Kunjungan ini disambut hangat oleh CEO Ceria Group, Derian Sakmiwata.
Booth Ceria Group juga menampilkan berbagai produk hasil UMKM dari masyarakat lingkar tambang.
“UMKM ini merupakan bagian dari program binaan Ceria Group, yang bertujuan untuk mendukung pemberdayaan ekonomi lokal dan menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi komunitas sekitar,” ungkap Derian.
Derian menegaskan sebagai PMDN dan PSN, Ceria Group telah menetapkan road map untuk menjadi pemain global industri nikel dan _EV battery material producer_.
“Untuk memenuhi standar pasar internasional, Ceria Group siap menghasilkan _green nickel product_ yang disokong dengan energi bersih,” ungkapnya.
Derian juga mengungkapkan Ceria Group telah mendapatkan _Renewable Energy Certificate_ (REC) dari PLN, di mana pasokan listrik yang digunakan smelter Ceria Group 100 persen menggunakan energi bersih dan terbarukan.
"Saat ini aliran listrik bersih PLN yang bersumber dari PLTA sudah _energize_. Selain itu, Kapal Pembangkit Listrik Terapung atau _Barge Mounted Power Plant_ (BMPP) Nusantara II sudah berada di Pelabuhan Ceria Group dan sudah siap memasok listrik ke Smelter 'Merah Putih' yang akan segera beroperasi. BMPP Nusantara II-60MW ini menggunakan 100% bahan bakar gas dengan kapasitas 60 MW,” terangnya.
Dia juga menyebutkan Smelter ‘Merah Putih’ Ceria Group yang siap beroperasi menggunakan teknologi mutakhir _Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace_ (RKEF) dan memiliki salah satu tungku terbesar di Indonesia sebesar 72 MVA.
Tungku ini berfungsi untuk mengolah bijih nikel _saprolite_ yang menghasilkan output feronikel dengan kadar nikel sebesar 22 persen.
Dengan teknologi canggih seperti RKEF untuk produksi _Ferronickel_ (FeNi) dan _Nickel Matte Converter_, serta _High-Pressure Acid Leach_ (HPAL) untuk produksi _Mixed Hydroxide Precipitate_ (MHP), Ceria Group berperan aktif dalam menciptakan produk-produk yang memiliki nilai tambah tinggi.
"Smelter ‘Merah Putih’ Ceria Group akan menjadi smelter pertama di Indonesia yang terintegrasi, di mana pasokan bijih nikel dan kegiatan pengolahan pemurnian terjadi di dalam Kawasan IUP PT Ceria Nugraha Indotama," jelas Derian.
Adapun smelter ini dirancang dengan standar keberlanjutan yang tinggi, sehingga dipastikan bahwa setiap tahap proses produksi memperhatikan kaidah ESG.
Load more