Jakarta, tvOnenews.com - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 02 Dharma Pongrekun beberkan beberapa kejanggalan yang terjadi di Pilkada Jakarta 2024.
Dharma menyebut banyak dari para pendukungnya yang mengadu bahwa tidak mendapatkan undangan memilih dan hal ini tidak terjadi di satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) saja melainkan di beberapa lokasi lainnya.
"Tadinya kami tidak perhatikan cuma karena banyaknya akhirnya kami mencoba untuk menginventarisir. Yang ke saya saja ada 15 dari berbagai TPS, belum lagi orang-orang lain. Artinya potensi ini ada," katanya kepada wartawan di Bale Gotong Royong, Jakarta, dikutip Sabtu (31/11/2024).
Dirinya juga mengungkapkan ada beberapa dari saksinya pun tak diizinkan untuk menandatangani pada saat berada di TPS.
"Belum lagi saksi-saksi yang tidak diizinkan untuk menandatangani di TPS," ungkapnya.
Selain itu, ia juga menyoroti soal perolehan suara di TPS.
Menurutnya, hampir 80 persen persentase hasil suara-suara yang muncul di TPS tersebut sama dan seperti telah diatur.
"Jadi seperti ada polanya. Saya perhatikan hampir mungkin 80 persen itu persentasenya seperti sudah ditakar, tapi ini kan apa yang saya analisa. Jadi saya lihat beberapa banyak beberapa hal yang aneh," ucapnya.
Kendati demikian, Dharma mengklaim bahwa dirinya telah mengikuti aturan yang ditetapkan pada Pilkada 2024.
Ia juga mengingatkan kepada seluruh kontestan yang bertarung di Pilkada untuk lebih memahami adanya potensi-potensi kecurangan.
"Kecurangan-kecurangan yang mengakibatkan menghasilkan pemimpin, bukan lagi pemimpin yang beradab," ucapnya.
Sekedar informasi, dalam hasil quick count atau penghitungan cepat dari berbagai lembaga survei pasangan Pramono Anung-Rano Karno memperoleh rata-rata 50 persen suara.
Sementara itu, pasangan Ridwan Kamil-Suswono rata-rata 39 persen dan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana mendapatkan 10 persen. (aha/nsi)
Load more