Noel mengaku bangga melihat semangat pantang menyerah dari para pekerja dan manajemen Sritex yang menganggap Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai sesuatu yang tabu. "Kalau di luar, PHK menjadi momok atau monster menakutkan bagi pekerja, tapi bagi pekerja Sritex PHK merupakan hal tabu. Saya bahagia sekali mendengarnya," tambahnya.
Momen haru terjadi saat Noel menutup pidatonya dengan kepastian bahwa tidak ada PHK bagi buruh Sritex. "Saya pastikan tak ada PHK terhadap buruh PT Sritex. Hal ini disepakati pihak manajemen yang diwakili Iwan Setiawan Lukminto sebagai Owner PT. Sritex," katanya.
Di sisi lain, Dirut Sritex Iwan Setiawan Lukminto menegaskan bahwa langkah efisiensi perusahaan ini dilakukan semata-mata karena kondisi pasar yang belum stabil, bukan karena kebangkrutan. "Fokus kami ke depan, ingin terus beroperasi, bukan niat kami untuk menutup pabrik ini. Karena melihat operasional dan kondisi keuangan selama 2 tahun terakhir juga mengalami perbaikan," jelasnya.
Pertemuan ini ditutup dengan seruan semangat para buruh yang meneriakkan yel-yel, "Hidup Presiden Prabowo. Terima Kasih Pak Prabowo," yang menggema di pabrik PT. Sritex.
Melalui kunjungan ini, Kemnaker menunjukkan dukungannya terhadap para pekerja dan industri tekstil yang berjuang di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Dengan kebijakan yang proaktif dan kolaborasi bersama para pemangku kepentingan, pemerintah diharapkan mampu membantu menjaga stabilitas industri tekstil serta kesejahteraan para pekerjanya. (rpi)
Load more